Nasional

Danu A Sebayang Siap Memimpin DPC Peradi Jaktim

Jakarta, hariandialog.co.id- Lama tak terdengar kabarnya, Danu Arianto Sebayang ternyata menjadi kandidat Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokad Indonesia atau Peradi Jakarta Timur.

Danu biasa disapa mengaku siap jika menerima amanah dari para anggota Peradi untuk memimpin organisasi profesi advokat dengan visi melayani bukan untuk dilayani.

“Dimana pun saya berorganisasi dan menjadi pimpinan, saya selalu melayani. Bukan minta dilayani,” kata Danu Arianto Sebayang saat menyampaikan visi dan misi dalam deklarasi pencalonannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradi Jakarta Timur, Kamis (03/12/20), di Hotel 678 Cawang Jakarta Timur.

Menurut Danu yang sebelumnya berprofesi jaksa ini menjelaskan bahwa jika seorang mengedepankan kepentingan orang lain terlebih dahulu, tentunya orang tersebut merupakan sosok pemimpin yang dapat diandalkan dalam memimpin organisasi.

“Saya siap melayani, bukan untuk dilayani. Itulah prinsip hidup saya,”ujar Danu dengan lantang.

Mendengar visi dan misi yang disampaikan pengacara yang dikenal akrab dengan wartawan ini, ratusan advokat yang hadir dilokasi tersebut serentak meneriakkan “Danu Sebayang Yes” dan “Danu Sebayang Ketua” bergemuruh diruangan aula.

Suasana pun riuh meski semua advokat mengenakan masker dan duduk berjarak 1,5 meter dalam rangka menjalankan protokol kesehatan ditengah suasana wabah Covid-19 seperti saat ini.

Selain itu, Danu Sebayang juga mengungkapkan dirinya pernah diserang pesaingnya dalam persaingan pencalonan Ketua DPC Peradi Jakarta Timur, yang menyebutkan dirinya mantan jaksa yang dipecat.

“Saya memang pernah dipecat sebagai jaksa. Saya tak akan menutup-nutupinya. Tapi itulah kesalahan satu-satunya yang saya alami. Silahkan Anda mengecek di google atau di media manapun,” aku dia.


Danu pun menuturkan setelah diberhentikan sebagai jaksa, dirinya bertekad untuk memperbaiki hidupnya menjadi pengacara. Tepatnya, di tahun 2011. Setelah diambil sumpahnya sebagai pengacara, Danu pun memulainya dengan membuka kantor lawyer di Kelapa Dua, Jakarta Timur.

“Orang berpikir saya memiliki uang bermiliar-miliar setelah berhenti jadi jaksa. Semuanya bohong dan fitnah. Saya menjadi pengacara dengan memulai dari nol. Ditengah cacian dan makian. Namun semuanya saya tahan dengan sabar. Bisa disebut berjuang kami dengan ‘berdarah-darah,” ucap Danu mengakhiri. (Sim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kirim pesan
Trimakasih Telah Mengunjungi Website Kami