Bogor Zona Merah Covid 19, Banyak Pekerja Proyek Rest Area Puncak Abaikan K3 dan Tidak Pakai Masker
Bogor, hariandialog.co.id-Ditetapkannya Pemkab Bogor menjadi salah satu kota zona merah wabah covid-19 atau dikenal virus corona, di Provinsi Jawa Barat masih tak membuat sejumlah pekerja dilapangan mentaati aturan yang ada yaitu bekerja menggunakan masker, Sabtu (09/01)
Status tersebut hanya dianggap hal sepeleh oleh segelintir pekerja yang melaksanakan proyek pembangunan di Rest Area Puncak Bogor. Terbukti hasil investigasi dilapangan awak media, masih ada saja pengerjaan proyek yang sedang berlangsung para pekerjanya tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan K3, mulai dari sarung tangan hingga masker dan pelindung para pekerja (K3).
Padahal, Presiden RI Joko Widodo sudah menginstruksikan agar masyarakat kalau keluar rumah pakai alat pelindung diri, apalagi pekerja yang seharian dihabiskan dilapangan. Tak hanya Pemerintah pusat, pemerintah daerah juga memerintahkan hal yang sama. Pihak kepolisian, TNI dan para Medis terus dengan gencarnya mensosialisasikan hal tersebut yakni keluar rumah harus pakai alat pelindung diri, minimal masker dan sarung tangan.
Pantauan dilapangan sendiri tepatnya di jalan raya Puncak Bogor ada pengerjaan proyek dimana para pekernyanya tak memakai APD dan K3.
Aa tidak mau sebut namanya (45) Salah satu warga penjaga warung Jalan Raya puncak persis di dapan proyek tersebut, yang sempat dibincangi dilapangan mengatakan, para pekerja dilokasi itu sudah mengerjakan kurang lebih 2 bulan. “Setahu saya sudah berhari hari mereka berkerja dan kebetulan warung saya ada dipinggir jalan yang lagi dikerjakan mereka itu,” jelasnya, Sabtu (09/01).
Ia menambahkan, untuk para pedagang yang akan menempatkan ruko rest area puncak di kenakan biaya puluhan juta dalam kontrak satu tahun.
“Gimana ya Kang ini pasti ricuh, karena informasi terbaru sudah penuh dan itu diisi dari Warga Jakarta. Sedangkan komitmen awal untuk para pedagang di sekitar wilayah Puncak, masih banyak yang dari Pedagang Puncak belum isi ruko itu”ujarnya.(Riz)