Perbedaan Test Rapid Antibody – Antigen – Swab PCR
Jakarta, hariandialog.co.id.-GUNA mendeteksi adanya virus
corona atau covid-19 di dalam tubuh seseorang, diharuskan melekukan
beberapa metode pemeriksaan. Di antaranya adalah rapid test antibody,
antigen, dan swab PCR (polimerase chain reaction).
Namun, sebagian masyarakat masih awam dan bingung perbedaan
ketiga tes tersebut. Lantas, apa saja yang membedakannya?
Dikutip dari akun resmi Instagram Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri,
Senin (11/1/2021), ini perbedaannya antara rapid test antibody,
antigen, dan swab PCR.
Rapid Test Antibody
Target deteksi: Antibodi dalam darah.
Sampel: Darah.
Waktu: 5 sampai 10 menit.
Rapid Test Antigen
Target deteksi: Materi genetik atau protein spesifik dari virus
tersebut dalam tubuh seseorang.
Sampel: Swab nasal (nasofaring) sesuai jenis kit antigen yang digunakan.
Waktu: Sekira 30 menit di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tes Swab PCR
Target deteksi: Materi genetik DNA dan RNA dari Virus SARS-CoV-2.
Sampel: Swab nasofaring dan swab tenggorok (orofaring).
Waktu: 1 sampai 2 hari setelah sampel diterima di laboratorium.
Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky
Budiman mengatakan metode rapid test antigen telah mendapat
persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menggantikan
rapid test antibody yang banyak digunakan.
“Ini berbeda dengan rapid test antibody yang selama ini digunakan di
Indonesia. Karena rapid test antibody itu tidak bisa menentukan apakah
seseorang terinfeksi covid-19, hanya untuk melihat jika reaktif pernah
terpapar Covid-19. Artinya, apakah dia sedang terinfeksi atau tidak ya
tidak diketahui sehingga perlu dilakukan tes lagi,” terangnya kepada
Okezone beberapa waktu lalu.
Selain itu, kata Dicky, metode yang digunakan rapid test
antigen juga sama dengan cara swab atau mengusap rongga hidung dan
tenggorokan. Sementara tes antibodi hanya mengambil sampel darah.
“Pemeriksaannya tetap lewat swab jadi dicolok hidung atau rongga
mulut,” pungkasnya. (okzn/pitta)