Ibukota

“Dukun Intelijen” Itu Bernama Suhendra

Jakarta, hariandialog.co.id – Bila dulu ada Prof Suhardiman yang dikenal sebagai “dukun politik”, kini ada Suhendra yang patut kita juluki sebagai “dukun intelijen”. Betapa tidak?

Pria bernama lengkap Suhendra Hadikuntono yang dikenal sebagai pengamat intelijen senior itu analisis dan daya endus intelijennya terbukti jitu.

Misalnya, delapan bulan lalu, Suhendra sudah mengendus dan mengingatkan di media massa tentang adanya kelompok-kelompok yang menggunakan isu agama dan komunisme untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau bahkan makar. Terbukti kemudian pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI) pada 30 Desember lalu karena dituding sering melanggar hukum dan melawan pemerintah.

Terbaru adalah prediksi sosok, yang sering disebut tokoh operasi senyap yang sering membantu negara, soal calon Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun akhir bulan ini.

Sejak awal Suhendra memprediksi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang akan menjadi Kapolri.

Terbukti kemudian Listyo Sigit Prabowo itulah satu-satunya nama yang diajukan Presiden Jokowi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu (13/1/2021), untuk dilakukan “fit and proper test” atau uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Kapolri.

Padahal, ada lima nama yang diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebagai calon Kapolri ke Presiden Jokowi. Selain Listyo Sigit, empat nama lainnya adalah Wakil Kapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Agus Andrianto, dan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komjen Arief Sulistyanto.

Jauh sebelumnya, di acara webinar yang diselenggarakan Jaringan Aktivis Mahasiswa Islam, Suhendra yang saat itu menjadi narasumber sudah mengungkap Komjen Listyo Sigit yang akan dipilih Presiden Jokowi menjadi Kapolri.

“Pak Jokowi memilih pembantu yang mampu berpikir autopilot, tidak perlu banyak komunikasi. Dari gestur saja sudah bisa ditangkap, sehingga akan membuat Jokowi nyaman. Dua parameter teknis, satu kedekatan, dan dua prestasi, itu ada dalam diri Komjen Listyo Sigit,” kata Suhendra Hadikuntono di Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Komjen Listyo Sigit Prabowo pernah menjabat Kapolresta Surakarta tahun 2011, atau semasa Jokowi menjabat Walikota Surakarta. “Kemudian Listyo diangkat Pak Jokowi menjadi Ajudan Presiden pada 2014,” terang Suhendra tentang sosok lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 itu.

“Filosofi yang dipakai adalah, tak kenal maka tak sayang,” tandas Suhendra.

Entah apa lagi yang akan “diramal” atau diprediksi Suhendra berdasarkan daya endus intelijennya. Yang jelas, daya penciumannya soal intelijen sudah terbukti ampuh, sehingga layak disebut sebagai “dukun intelijen”. (yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kirim pesan
Trimakasih Telah Mengunjungi Website Kami