Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo Pemberian Pupuk Subsidi Meningkatkan Ekonomi
Jakarta, hariandialog.co.id.- Pemerintah melanjutkan
memberikan subsidi pupuk pada tahun ini. Berdasarkan kajian Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) 2020, penyaluran
subsidi pupuk memberikan manfaat ekonomi utamanya bagi petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, ada beberapa
manfaat ekonomi dari subsidi pupuk. Pertama, kebutuhan pupuk dengan
luas baku sawah 7,46 juta hektar diperlukan 21 juta ton. Tapi baru
dipenuhi 9 juta ton, di mana pangan hanya teralokasi 6,1 juta ton.
Kedua, Hasil Kajian Balitbangtan (2020), nilai tambah produksi sebagai
dampak pupuk bersubsidi mencapai Rp98,4 triliun. “Jika dibandingkan
dengan anggaran rata-rata Rp28,1 triliun, maka nilai manfaat mencapai
di atas 250%,” ujarnya, dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR,
Jakarta, Senin (25-01-2021).
Kemudian, terkait dengan produksi padi, menurut FAO, produktivitas
padi Indonesia mencapai 5,19 ton per hektar atau lebih tinggi
dibandingkan Thailand sebanyak 3.09 ton. Jumlah tersebut juga lebih
banyak dari India 3,88 ton hingga Pakistan 3,84 ton per hektar.
“Produksi padi tersebut masih terdapat peluang untuk ditingkatkan,”
ujarnya.
Di tahun 2021, alokasi pupuk bersubsidi adalah sebesar 9,04 juta ton,
atau ditambah 1,5 juta liter untuk pupuk organik cair. Kementerian
Pertanian (Kementan) juga telah menetapkan kriteria penerima pupuk
bersubsidi agar lebih tepat sasaran.
Syahrul Yasin mengatakan, petani penerima pupuk bersubsidi diharapkan
bisa memaksimalkan bantuan tersebut.
“Target pupuk subsidi adalah meningkatkan produktivitas pertanian.
Oleh sebab itu, kita meminta petani penerima pupuk subsidi bisa
memberikan dampak positif dari program ini,” tutur Mentan. (okzn/hlim)