Komisi IV DPR RI Mendukung Penambahan Anggaran ke Kementan RI
Jakarta, hariandialog.co.id.– Sejumlah anggota Komisi IV
DPR RI mendukung penambahan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan)
tahun 2021. DPR mendukung tambahan tersebut mengingat sektor pertanian
merupakan sektor strategia yang sangat dominan dalam memberi
kontribusi terhadap peningkatan dan perbaikan ekonomi nasional.
“Pemotongan anggaran Kementan akan berdampak negatif terhadap
pemulihan ekonomi nasional. Seharusnya anggaran Kementan ditambah
bukan malah dikurangi. Karena itu kami dukung adanya penambahan,” ujar
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Passludin, Senin, 8 Februari 2021.
Lebih lanjut, Andi Akmal menyoroti program nilai tambah dan daya saing
industri yang merupakan salah satu program kerja Kementan di tahun
2021. Menurutnya, program tersebut harus mendapat perhatian khusus
karena mampu meningkatkan ekspor pertanian Indonesia. “Berbicara hal
ini pasti terbesit peningkatan ekspor. Tahun 2020 nilai ekspor
pertanian naik 15,79 persen dan ini perlu terus kita dorong dengan
anggaran yang layak,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Anggota komisi IV lainya, Abdullah
Tuasikal. Menurut dia, sektor pertanian patut mendapat perhatian
serius karena terbukti mampu berkontribusi positif terhadap perbaikan
ekonomi nasional dalam masa pandemi covid-19.
Abdulla menambahkan, hal tersebut ditujukan dengan kemampuan sektor
pertanian dalam menyerap tenaga kerja serta kenaikan nilai ekspor
pertanian. Selain itu peningkatan tolak ukur kesejahteraan petani
melalui Nilai Tukar Petani (NTP) yang terus mengalami perbaikan.
“Kami menyesalkan pemotongan anggaran belanja Kementan karena untuk
mengoptimalkan program-program agar mencapai target dibutuhkan
dukungan anggaran yang cukup. Karena itu kami mendukung penambahan
anggaran,” katanya.
Abdullah menambahkan, ke depan, Kementan bisa mengutamakan kegiatan
yang memberikan dampak positif pada pemilihan ekonomi nasional dan
mengharapkan agar memberikan prioritas dalam program padat karya dan
kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo
menegaskan bahwa terkait program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri,
pihaknya telah mendesain kegiatan prioritas tersebut dan sudah
diimplementasikan di seluruh daerah.
“Yaitu dengab dukungan logistik benih unggul melalui pembangunan kebun
sumber benih atau Nursery sebanyak 70 juta batang, pengembangan
Kawasan perkebunan unggul nasional berbasis korporasi seluas 35.890
hektare dan lainnya,” katanya.
Mentan menambahkan, program tersebut terdistribusi di Ditjen
Perkebunan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan. Sementara Ditjen Perkebunan diharapkan
menjadi gerbong penggerak untuk mewujudkan produk pertanian yang
berdaya saing. “Kita berharap, pertanian semakin maju, semakin mandiri
dan modern,” tutupnya. (Indus/diah).