Kesehatan

Kajati Kalimatan Barat Dr.Masyhudi, SH,MH “SAYA SIAP Dan TIDAK TAKUT UNTUK DIVAKSIN”

Pontianak, hariandialog.co.id. –  Kepala Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Barat (Kajati Kalbar) pada 10 Maret 2021 bersama jajarannya
menerima suntikan vaksinasi tahap pertama. Acara penyuntikan vaksinasi
covid – 19 itu dilakukan dengan protokol kesehaan dan pembatasan
jumlajh untuk membatasi kerumunan.

Menurut Dr.Masyhudi, pemberian vaksin Covid-19 tahap I
dilaksanakan mulai Pejabat Struktural terlebih yaitu Kajati, Wakajati, Para Asisten dan seluruh pegawai,

Kamdal, Pramubhakti termasuk Office Boy yang ada di kantor Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Barat yang Jumlahnya kurang lebih 200 orang.

“ Kan Aparatur Negara Kejaksaan sebagai ASN merupakan yang melaksanakan pelayanan publik sehingga menjadi kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksinasi Covid-19. Jadi semuanya harus mendapatkan suntikan vaksin,”
jelas Kajati Kalbar itu.

Dia menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dipahami masyarakat diantaranya Pertama  Vaksin Halal dan pilihan terbaik pemerintah untuk melindungi warga masyarakat dari virus Corona yang dan telah melalui uji klinis, data imunogenisitas
dan data efikasi vaksin berdasarkan hasil uji klinis tahap I, tahap II dan tahap III.

Dan  kedua Masyarakat tidak penuhi cemas, takut, was-was, atau
ragu-ragu untuk melaksanakan vaksin ini. Ikuti keputusan & anjuran pemerintah dan inilah yang
terbaik yang dilaksanakan. Serta yang ketiga setelah vaksin kita harus tetap
melaksanakan protokoler kesehetan dan melaksanakan 5M yaitu memakai
masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga

jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Jaga kebersihan, jaga kesehatan dengan berolahraga serta  makan makanan yang dapat
meningkatkan imun tubuh dan istirahat yang cukup.

“Yah suntikannya ngak apa apa dan rasanya tidak terasa
sudah disuntikkan jarum ke tabuh melalui tangan kiri. Pokoknya, jangan
takut dan hanya sebentar dan yang penting jujur menjawab pertanyaan
para petugas medis. Tujuannya agar dapat diambil kesimpulan sebelum
dilakukan penyuntikan vaksin,” terang Masyhudi sambil memperlihatkan
tidak ada terlihat bekas suntikan hanya perban kecil buat sementara.
(tob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kirim pesan
Trimakasih Telah Mengunjungi Website Kami