LPDB-KUMKM Laksanakan Vaksin Covid-19 Tahap Pertama
JAKARTA, hariandialog.co.id – Dalam rangka mendukung pemerintah dalam mengatasi dan menurunkan angka Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama 2 (dua) satuan kerjanya yaitu Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia melaksanakan vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19) selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 8-10 Maret 2021 di Gedung KemenkopUKM Jakarta.
Kegiatan vaksinasi yang diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan KemenkopUKM, melibatkan 2.070 Aparatur Sipil Negara (ASN) serta 20 tenaga kesehatan (nakes). Pandemi Covid-19 yang telah mewabah lebih dari 1 (satu) tahun di Indonesia belum menunjukkan angka penurunan yang signifikan dari kasus konfirmasi positif Covid19. Kendati demikian, LPDB-KUMKM selaku satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM tetap tidak mengurangi bahkan menghentikan kecepatannya dalam menggulirkan pinjaman/pembiayaan kepada pelaku Koperasi dan UMKM.
LPDB-KUMKM terus bergerak secara profesional menjalankan tugas rutinnya, yakni menyalurkan dana bergulir ke seluruh Indonesia.
LPDB-KUMKM merupakan Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkop UKM turut menjadi bagian dalam kegiatan tersebut. Vaksinasi yang mengikutsertakan 346 orang peserta, mulai dari Dewan Pengawas, Direksi, Kepala Divisi, Kepala Subdivisi hingga seluruh pegawai, termasuk tenaga outsourcing di lingkungan LPDB-KUMKM. Selain itu, LPDB-KUMKM yang menjadi bagian dari penerima vaksin Covid-19 dikarenakan merupakan lembaga pelayanan publik yang memberikan pinjaman/pembiayaan kepada masyarakat sehingga membutuhkan fisik dan mental yang kuat dalam menghadapi situasi saat pandemi Covid-19.
Sebagai lembaga pelayanan publik, LPDB-KUMKM tetap menekankan seluruh karyawannya untuk terus menerapkan protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19. Langkah 5M sebagai upaya protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat, di antaranya memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Selain itu, LPDB-KUMKM tetap memberlakukan pembatasan jumlah karyawan yang masuk kantor (work from office) dengan menerapkan jadwal work from home (WFH) secara bergantian untuk seluruh karyawan. Dengan terus menerapkan langkah 5M, serta melakukan vaksinasi Covid-19 yang telah diinstruksikan pemerintah, maka diharapkan menjadi kunci sukses dalam mengakhiri pandemi Covid-19 di Indonesia.
Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin yang turut mengikuti vaksinasi Covid-19 mengatakan, tetap optimis sehat dan dapat terhindar dari virus Covid-19. Mengingat penyebarannya kini semakin meluas, dan dengan pola kerja di LPDB-KUMKM yang cukup tinggi untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga vaksinasi ini sangat dibutuhkan oleh seluruh pegawai. Ditambah, intensitas yang tinggi dari para pegawai yang melakukan dinas ke luar kota untuk bertemu dengan pelaku usaha koperasi, sehingga dengan adanya vaksinasi Covid-19, diharapkan dapat menciptakan fisik seluruh pegawai menjadi lebih kuat dan dapat terhindar dari Covid-19.
Tenaga Kesehatan
Salah satu tenaga kesehatan di Klinik Pratama Kemenkop UKM dr Nitty Aidha menuturkan, terdapat beberapa alasan peserta yang tidak dapat divaksinasi. Antara lain, Penyintas Covid-19 yang belum sembuh dari virus selama 3 (tiga) bulan, memiliki riwayat penyakit berat seperti penyakit darah tingggi (hipertensi) yang tidak terkontrol atau tekanan darah lebih dari 180 mmHg, serta memiliki reaksi penyakit autoimun yang tidak dapat terkontrol dengan vaksin Covid-19.
“Setelah menggelar screening pra-vaksin selama 3 (tiga) hari di KemenkopUKM, terdapat 20 hingga 30 persen dari total peserta yang tidak dapat mengikuti vaksinasi. Mayoritas disebabkan oleh alasan-alasan di atas,” kata dr Nitty.
Selain itu, dengan terselenggaranya kegiatan ini, lanjut dr Nitty, diharapkan dapat terbentuk herd immunity community atau imunitas kekebalan kelompok untuk bersama-sama menjaga dan melawan virus Covid-19. Vaksinasi Covid-19 membentuk antibodi spesifik terhadap Covid-19, yang melindungi seseorang dari infeksi berat, namun tidak bisa 100 persen kebal terhadap virus tersebut.
Kegiatan vaksinasi di lingkungan KemenkopUKM melibatkan 20 orang tenaga kesehatan (nakes). Di antaranya, nakes dari Klinik Pratama Kementerian Koperasi dan UKM, nakes dari Klinik LPDB-KUMKM, serta nakes perbantuan dari Kementerian Perhubungan RI.(zal)