Pendidikan

Ditengah Pendemi Covid-19, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Disekolah Kabupaten Bogor Segera Dimulai

Cibinong, hariandialog.co.id – Pembelajaran tatap muka mulai digelar sejumlah sekolah di Kabupaten Bogor untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sekolah tatap muka ini dilaksanakan dengan berpegang pada protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan Covid-19.

Dalam keterangan Wabub Bogor Iwan Setiawan mengatakan, rencana Sekolah Tatap Muka atau pembelajaran secara langsung di Kabupaten Bogor hanya dibatasi untuk 157 SD dan SMP di Kabupaten Bogor. “Kita akan bentuk Tim Prokes Sekolahnya dulu, yang bertugas untuk menetapkan sekolah mana yang sudah siap Prokesnya, itu yang bisa melakukan pembelajaran secara langsung,” ujar Wabup kepada wartawan saat menghadiri serah terima bantuan paket percepatan pendidikan dari PGN, di SMPN 1 Cisarua, Kamis (11/03).

Menurutnya, perlu kehati-hatian dalam pemberlakuan Sekolah Tatap Muka di ditengah pandemi Covid-19. Proses seleksi ditempuh untuk menilai kelayakan sekolah dalam memberlakukan Sekolah Tatap Muka.

“Seleksi dilakukan supaya ada parameternya. Tidak bisa sembarangan. Terlebih sekolah yang berada di daerah perkotaan yang dampak pandeminya cukup tinggi, sehingga kita akan uji coba Prokesnya, bisa atau tidak mereka meminimalisir penyebaran Covid-19,” paparnya.

Lanjut Iwan mengatakan, evaluasi sangat penting untuk dilakukan setelah adanya kegiatan Sekolah Tatap Muka. Apakah dengan kegiatan tersebut tidak akan menimbulkan dampak negatif salah satunya penyebaran Covid-19 di kluster sekolah.

“Kita berikan percobaan dulu, jika tidak ada dampak negatif, baru kita bisa terapkan Sekolah Tatap Muka di seluruh Kabupaten Bogor. Selain itu, untuk para siswa kita usahakan rapid tes Antigen, supaya kegiatan pembelajaran langsung ini tidak ada dampak lain. Untuk gurunya kita koordinasikan dengan Dinkes agar dilakukan vaksinasi,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, untuk sekolah yang masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), ia akan mengoptimalkan bantuan Paket Percepatan Pendidikan dari PGN. Paket berupa tablet dan aplikasi smart learning offline-online. “Kita akan simulasikan dulu bersama Disdik dan para kepala dinas termasuk TAPD, agar paket percepatan pendidikan ini bisa digunakan di sekolah yang ada di Kabupaten Bogor, sehingga PJJ bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.(Riz).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kirim pesan
Trimakasih Telah Mengunjungi Website Kami