Janjikan Gelandangan Bekerja, MENSOS RI Berikan Tempat Tinggal di Bogor
Bogor,hariandialog.co.id -Fenomena gelandangan psikotik di setiap kota ataupun kabupaten cenderung meningkat, sehingga menimbulkan permasalahan sosial antara lain keamanan, ketertiban dan keindahan kota serta ketidaknyamanan bagi warga masyarakat.
Sedangkan upaya penanganan yang dilakukan oleh Kementerian Sosial menjanjikan pekerjaan dan tempat tinggal ke satu keluarga gelandangan yang tidur di depan sebuah toko, daerah Grogol, Jakarta Barat.
Disaat, Risma menemui pasangan suami istri yang merupakan gelandangan, Misgiantoro (39) dan Fitri Nurmala (23) bersama dua anaknya, Jumat (26/03) pagi. “Saya bantu carikan pekerjaan buat bapak, ibunya saya carikan tempat tidur yang enak. Ayo, mau ya ikut sama saya,” ujarnya.
Risma mengaku ingin membawa mereka ke Balai Rehabilitasi Watunas Sosial Mulya Jaya, Jakarta Timur. Pengakuan mereka kepada Risma, bekerja sebagai pengamen dan pemulung di Ibu Kota. Misgiantoro berasal dari Kota Bogor, sementara Fitri dari daerah Senen, Jakarta Pusat.
Fitri sendiri pernah dibawa saat razia gabungan dan dibawa ke Panti Kedoya, Jakarta Barat. Tak lama kemudian, ia dijemput Misgiantoro dan menggelandang kembali.
Mereka juga pernah ditertibkan dan tinggal di GOR Benhil, Jakarta Pusat. Penghasilan keluarga Misgiantoro sekitar Rp50.000 per hari dengan bos lapak yang berada di daerah Petojo Hilir, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Misgiantoro sebagai penjual kopi keliling dan bangkrut saat terjadi Covid-19.
Berdasarkan hasil asesmen, keluarga tersebut merupakan korban terdampak dari pandemi Covid-19 yang terhimpit ekonomi dan sosialnya.
Risma juga menemui kerabat keluarga tersebut, Tati Purwati (32), dalam kondisi sakit dengan luka terbuka di mata kiri yang mulai bernanah.
Perempuan yang kesehariannya menjadi manusia silver itu juga kehilangan kartu identitas, seperti KTP dan BPJS. “Ikut saya ya, saya obatkan ya. Langsung dirujuk ke rumah sakit ya. Biar semua biaya nanti kita tanggung, sampaikan ke rumah sakitnya,” ujar Risma.(Riz)