Opini

MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI: SEBUAH STRATEGI

Oleh : Ratna Tri Hari Safariningsih*

* mahasiswa program Doktor universitas Negeri Jakarta

Manajemen pengetahuan adalah proses mengidentifikasi, menangkap, mengelola, dan menyebarkan aset intelektual penting yang diperlukan untuk kesuksesan jangka panjang organisasi. Organisasi yang ingin menerapkan manajemen pengetahuan harus terlebih dahulu menyadari bahwa pengetahuan berada pada orang, bukan sistem, meskipun sistem yang berisi data dan informasi dapat membantu dalam proses pengetahuan. Kedua, penciptaan pengetahuan merupakan proses sosial yang terjadi sebagai hasil interaksi individu sehari-hari. Manajemen pengetahuan terkait erat dengan memori organisasi sebagai tempat penyimpanan data (Saiful, 2010). Faktor keberhasilan pengetahuan memainkan peran penting dalam menyebarkan pengetahuan individu ke seluruh organisasi, sehingga memperkuat budaya pengetahuan organisasi.

Di dalam organisasi, pengetahuan seringkali terkait erat dengan individu. Ini berkembang sesuai dengan proses yang telah ditentukan (spiral pengetahuan Nonaka dan Takeuchi, yang mengaitkan individu dengan organisasi. Untuk mengelola modal pengetahuan perusahaan secara efektif, yang sekarang dipandang sebagai aset strategis, eksekutif harus menetapkan tujuan global berdasarkan tiga poin utama:

  1. Kapitalisasi: “mengetahui siapa Anda, dari mana Anda berasal, dan ke mana Anda akan pergi”;
  2. Berkolaborasi: “transisi dari kecerdasan individu ke kecerdasan kolektif”;
  3. Create: “berinovasi dan berkreasi untuk bertahan hidup.”

Pengetahuan adalah komoditas yang tak ternilai harganya dalam bisnis. Manajemen pengetahuan memungkinkan bisnis untuk berbagi informasi tentang proses bisnis, masalah yang muncul dalam unit kerja individu, dan pengalaman di luar pekerjaan yang berkontribusi pada pengembangan pengetahuan karyawan.

Terkadang, kinerja bisnis menurun sebagai akibat dari ketidakmampuan produknya untuk bersaing dan banyaknya keluhan pelanggan. Berdasarkan analisis, ditentukan bahwa masalah ini disebabkan oleh beberapa karyawan di posisi kritis dalam bisnis inti perusahaan yang mengundurkan diri dan bergabung dengan perusahaan pesaing. Di sisi lain, tim yang ada dinilai kurang mampu dan inovatif dalam menjawab tantangan bisnis yang terus berkembang.

Fenomena di atas sering terjadi pada era “talent war”. Untuk mempersiapkannya, bisnis harus mengembangkan sistem retensi talenta yang terpisah dari manajemen pengetahuan (KM), sehingga mereka tidak bergantung pada sekelompok kecil individu untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya suatu inovasi. Manajemen pengetahuan adalah kegiatan organisasi yang memerlukan baik pengelolaan pengetahuan sebagai aset dan distribusi tepat waktu dari pengetahuan yang tepat kepada orang-orang yang tepat, yang memungkinkan anggota organisasi untuk berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari mereka untuk meningkatkan kinerja organisasi. Karyawan dan bisnis dapat menggunakan manajemen pengetahuan untuk mengelola dan mengembangkan pengetahuan dan pengalaman kerja mereka menjadi bahan untuk inovasi, meningkatkan keunggulan kompetitif mereka dalam hal input, proses, dan keluaran (produk atau jasa). Manajemen pengetahuan yang efektif dapat memiliki dampak yang signifikan pada kinerja dan pengembangan bisnis. Berikut ini adalah indikator kebutuhan dan metode manajemen pengetahuan:

  • KM menjadi diperlukan ketika kinerja bisnis memburuk sebagai akibat dari kesalahan dan kegagalan yang disebabkan oleh berulang kali melakukan tugas yang sama (Bisnis seperti Biasa/tradisional). Manajemen pengetahuan diperlukan dalam hal ini untuk membantu bisnis/organisasi dalam menentukan proses, jenis pekerjaan, dan metode kerja mana yang berkontribusi terhadap hilangnya kinerja.
  • Manajemen pengetahuan sangat penting, terlebih lagi ketika sejumlah besar individu kunci berbagi pengetahuan (pemogokan pengetahuan). Dalam hal ini, KM berfungsi sebagai gudang, menyebarkan semua pengetahuan yang diperlukan untuk memastikan kelancaran operasi bisnis kepada semua karyawan.
  • Ketika sebuah bisnis tidak mampu bersaing karena pendekatan pesaing yang lebih inovatif dan radikal, yang mengikis portofolio bisnis, manajemen pengetahuan diharapkan menjadi alat strategis untuk mendorong inovasi dalam organisasi. Inovasi dapat didefinisikan sebagai penciptaan nilai tambah yang sistematis, terarah, dan terstruktur.

Sementara manajemen pengetahuan bukanlah hal baru dalam bisnis, ia telah mengambil dimensi strategis baru sebagai sumber daya untuk daya saing dan kinerja. Ini mengharuskan bisnis mengambil pendekatan global, disengaja, dan beralasan untuk modal pengetahuan mereka. Dengan demikian, mengembangkan strategi global yang mampu mengelola modal pengetahuan perusahaan adalah upaya jangka panjang. Pekerjaan ini harus dilakukan secara bertahap, membangun semua inisiatif manajemen pengetahuan sebelumnya yang dilakukan oleh organisasi (paling sering “sebagai Tuan Jourdain”), memperluas cakupan tindakan mereka dan berkonsentrasi pada isu-isu strategis. Ini juga merupakan upaya budaya, yang secara bertahap harus tertanam dalam kebiasaan kerja, daripada revolusi semua-atau-tidak sama sekali. Singkatnya, ini adalah proyek jangka panjang yang didasarkan pada pendekatan perbaikan terus-menerus. Setelah dua dekade pengembangan, KM telah mencapai tahap operasional. Tujuan perusahaan saat ini adalah untuk merencanakan, menetapkan, dan memelihara program manajemen pengetahuan yang efektif.

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN (KMS) DALAM ORGANISASI

  • KM digunakan di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sejak tanggal 25 Oktober 2007 sampai sekarang, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk telah menerapkan manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan adalah proses dimana organisasi mengelola pengetahuan untuk meningkatkan kualitas dan nilai pengetahuan itu untuk menghasilkan inovasi berbasis pengetahuan. Saat ini, manajemen pengetahuan sangat penting dalam organisasi karena memastikan bahwa pengetahuan yang ada tidak hilang begitu saja tetapi dapat disalurkan untuk meningkatkan efisiensi organisasi. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk memperoleh pengetahuan ini melalui pengalaman, ide, inovasi, bagian berbagi, komunitas praktik, tolok ukur, dan prosedur.

Selain internal perusahaan, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk., mereka juga banyak menyerap inovasi dari sumber luar dan menyesuaikannya dengan kebutuhan spesifik mereka. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. mendelegasikan pemeriksaan sumber pengetahuan kepada seluruh pegawai yang disupervisi oleh penanggung jawab bagian pengetahuan di masing-masing departemen. Karena setiap orang bertanggung jawab atas pengetahuan mereka sendiri dan memiliki pemikiran dan pengalaman mereka sendiri untuk dibagikan.

Agar pengetahuan menjadi didokumentasikan dan bermakna, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. menerapkan pembagian peran di mana setiap komponen memastikan bahwa pengetahuan dicatat dan berguna bagi organisasi dan karyawannya. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. saat ini sedang mengembangkan program baru yang disebut pembelajaran pelajaran untuk membantu dalam penyampaian pengetahuan. Setelah mendokumentasikan pengetahuan, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. menyebarluaskannya dalam berbagai cara, antara lain melalui portal knowledge management, Wikamagz. Untuk berbagi dan menyebarluaskan ilmu yang dimiliki oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, telah dibangun sistem pemanfaatan teknologi PT. Teknologi atau sistem Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Berikut menu-menu yang ada di portal KM:

  • Konsultasikan dengan ahlinya

Sebuah fasilitas yang membantu pengguna pengetahuan mengatasi keraguan atau ketidaktahuan mereka dan kemudian ditanyai oleh panel ahli.

  • Buku

Perpustakaan referensi buku menampilkan buku-buku dengan judul atau tema yang berkaitan dengan bisnis pada umumnya dan konstruksi pada khususnya, serta buku-buku yang memberikan wawasan bagi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. para karyawan.

  • Metode konstruksi

Berisi metode kerja yang disetujui rekayasa.

  • Acara

Fasilitas referensi agenda acara, baik internal maupun eksternal PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang menambah wawasan dan terkait langsung maupun tidak langsung dengan program knowledge management.

  • Pembelajaran elektronik

Fasilitas yang menampung modul e-learning yang berisi petunjuk langkah demi langkah untuk berbagai aplikasi, program, dan/atau sistem

  • Pencarian KM

Fasilitas untuk melakukan pencarian kata kunci di KM online untuk file atau dokumen.

  • Berita

Perkembangan terakhir di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, baik dari segi knowledge management maupun kegiatan terkait.

Dengan adanya portal knowledge management ini, penyebaran pengetahuan menjadi lebih mudah dan dapat diakses oleh seluruh karyawan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dari mana saja dan kapan saja. Karena portal knowledge management ini ditujukan untuk memudahkan dan mendukung pekerjaan karyawan. Selain portal knowledge management dan Wikamagz, ada event-event yang membantu menyebarkan dan menambah pengetahuan mereka, seperti WIKA Innovation Award. Karena pengetahuan merupakan mata pelajaran yang dapat menjadi usang, maka dibuatlah program baru untuk mengelola pengetahuan yang akan digunakan secara eksklusif untuk manajemen pengetahuan di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

  1. Implementasi Manajemen Pengetahuan (KM) HP

HP memiliki pendekatan unik untuk manajemen pengetahuan yang diterapkan di seluruh perusahaan. Banyak strategi telah dikembangkan untuk memastikan kebutuhan pengetahuan organisasi internal dan eksternal.

Meluasnya penggunaan teknologi web memiliki dampak yang signifikan terhadap pengelolaan pengetahuan pemasaran. Manajemen pengetahuan pemasaran dicapai melalui pengembangan isistem imanajemen ipengetahuan yang memanfaatkan ihalaman iweb i (World iWide iWeb). iHalaman iweb imemungkinkan akses global ke ipengetahuan. Halaman web HP berisi berbagai informasi produk, benchmark, white paper, idan ilaboratorium iHP iyang telah idikembangkan iuntuk imemfasilitasi iakses iinternal idan ieksternal iperusahaan. iGambar dibawah menggambarkan halaman website HP yang berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan.

  • iPendekatan iTransfer Pengetahuan

Sistem iInformasi iPerusahaan memelihara idokumen iyang iberisi iprosedur, personel, idan data yang dapat diakses melalui iweb idan isistem icatatan iLotus.

Selain itu, isistem iorganisasi bertujuan iuntuk imemetakan iberbagai isumber ipengetahuan itentang ipengembangan dan pengelolaan isistem iinformasi idi iorganisasi yang berafiliasi dengan iHP. Organisasi telah ilama menggunakan berbagai metode untuk transfer pengetahuan, termasuk katalog, dokumen, kaset video, database, serangkaian pertemuan, dan diskusi manajemen yang sedang berlangsung.

  • Organisasi untuk Proses Produk (PPO)

Organisasi Proses Produk (PPO), yang menyediakan layanan ini untuk HP, merupakan ifokus ipenting idalam menerapkan imanajemen ipengetahuan idalam iorganisasi iHP. Divisi ini bertanggung jawab atas pengadaan, rekayasa, riset pasar, manajemen perubahan, dan manajemen krisis. Kompetensi inti PPO harus mencakup manajemen informasi dan pengetahuan, termasuk pembentukan sistem informasi kelompok.

i                 Kayi, idi isisi ilaini, imembentuk grup imanajemen ipengetahuan idalam igrup iSistem iInformasi iPPO ipada itahun i1995i. iTujuan iawalnya iadalah iuntuk imengumpulkan idan imengatur ipengetahuan iproduk iuntuk imanajer idi iberbagai idivisi iHPi. iKelompok iini idengan icepat imengembangkan iTautan iPengetahuani, isebuah iprototipe ipengetahuan iberbasis iwebi. iKonten iutama isistem iadalah ipengetahuan itentang iproses imanufakturi; ipengetahuan iini idapat iberasal idari iberbagai iperspektif ifungsionali, itermasuk ipemasarani, ipenelitian idan ipengembangani, itekniki, idan imanufakturi. iPengetahuan iakan iditransfer ike iTautan iPengetahuani. iMeskipun ipengetahuan iini iberasal idari iluar igrupi, ianggota igrup idapat iberkontribusi idengan imengidentifikasii, imengediti, idan imemformatnyai, iserta imembuatnya imudah idiakses idan idigunakan.

  1. Implementasi Knowledge Management (KM) Pertamina

Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia (Perusahaan Minyak Nasional). iDidirikan ipada itanggal i10 iDesember i1957 idengan inama iPT iPerminai. iPada itahun i1961, iperusahaan berubah inama imenjadi iPN iPermina, dan kembali ipada itahun i1968, setelah imerger idengan iPN iPertamin. Perusahaan ini berganti nama menjadi Pertamina setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971. Istilah ini dipertahankan setelah PERTAMINA secara hukum reorganisasi sebagai iPT iPertamina i i (iPERSERO) ipada itanggal i17 iSeptember i2003, sesuai dengan iUndang-Undang iRepublik iIndonesia iNomor i22 iTahun i2001 ipada bulan November i23 Tahun i2001 itentang iMinyak idan iGas iBumi.

Tujuan iPerusahaan iadalah iuntuk menjalankan iusaha idi ibidang iminyak idan igas ibumi, ibaik idi idalam negeri imaupun idi iluar inegerii, iserta ikegiatan iusaha ilain iyang berkaitan iatau mendukung iusaha ibidang iminyak idan igas ibumi.

iTujuan anak iperusahaan iPerseroan iadalah sebagai berikut:

  • Mengupayakan profitabilitas idengan itetap iberpegang ipada iprinsipiiprinsip ipengelolaan iPerusahaan iyang efektif dan efisien.
  • Berkontribusi pada perluasan kegiatan ekonomi guna memberi manfaat bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Perusahaan melakukan kegiatan usaha berikut untuk mencapai tujuan dan sasaran ini:

  1. Menjalankan iusaha idi ibidang industri iminyak idan igas ibumi, serta produk iolahan idan iturunannya.
  2. Menjalankan iusaha idi ibidang ipanas ibumi iyang iada ipada isaat Perseroan didirikan, itermasuk iPembangkit iListrik Tenaga iPanas iBumi i (PLTP) iyang itelah imencapai itahap iakhir perundingan idan telah imenjadi imilik iPerseroan.
  3. iMelaksanakan eksploitasi dan ipemasaran liquefied inatural igas i (LNG) idan iproduk ikilang iLNG lainnya
  4. Menyelenggarakan ikegiatan iusaha tambahan iyang berkaitan iatau mendukung ikegiatan iyang dijelaskan pada angka i1, i2, idan i3.

Menurut iketentuan UU iMigas yang ibaru, iPertamina bukan ilagi isatu-satunya iperusahaan iyang memonopoli iindustri imigas, di mana ikegiatan iusaha migas diserahkan kepada mekanisme pasar.

Strategi Implementasi untuk Manajemen Pengetahuan

Kemajuan teknologi saat ini menuntut pelaku usaha untuk mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya, khususnya Pertamina yang saat ini bukan satu-satunya perusahaan pengelola migas. Pasar bertanggung jawab atas manajemen. Hal ini mengharuskan Pertamina menyusun istrategi. iSalah isatu istrategi iyang iharus dijalankan iPertamina iadalah istrategi iknowledge imanagement (iKM).

Manajemen Pengetahuan

i                 Pertamina i (Komet) didirikan ipada iNovember i2008 iuntuk menjaga iaset iperusahaan, yang meliputi ipengetahuan, iketerampilan, idan ipengalaman ioperasional pemimpin dan karyawan individu (www.pertamina.com). Pertamina menyadari pentingnya pengelolaan aset tak berwujud tersebut agar dapat digunakan untuk mendukung berbagai program terobosan perusahaan. “Memahami manajemen pengetahuan sangat penting bagi semua orang di perusahaan ini.

Yang dimaksud dengan Pertamina Portal adalah aplikasi berbasis web yang memfasilitasi berbagi pengetahuan di antara seluruh pemangku kepentingan iperusahaan. iPenerapan iKM idimaksudkan iagar isetiap karyawan idapat saling iberbagi ipengalaman dan ipengetahuan itentang harta iyang idimiliki idan milik rekan kerja. Hal ini karena, sejauh ini, pengetahuan tetap terkait dengan individu. Dan itu harus dibagikan kepada orang lain agar mereka dapat saling memperkaya sebagai pengetahuan eksplisit yang dapat dibagikan dan diajarkan kepada orang lain.

Daftar Pustaka

Andhara, Andre. 2018. Apakah Tacit dan Explicit Knowledge itu? [online]. Link: http://www.andhara.com/index.php/8-blog-artikel/46-apakah-tacit-dan-explicit-knowledge-itu   (Accessed: 17 September 2021).

Fournet, Bill. 2021. 3 Steps to Level up Your Organization’s Knowledge Management in 2021 [online]. Link: https://trainingindustry.com/articles/strategy-alignment-and-planning/3-steps-to-level-up-your-organizations-knowledge-management-in-2021/ (Accessed: 17 September 2021).

Hashaw. 2019. Management Theories & Concepts at the Workplace [online]. Link: https://smallbusiness.chron.com/management-theories-concepts-workplace-17693.html (Accessed: 17 September 2021).

Kumar, Prem. 2008. Knowledge Management Basics for Emerging Economies [online]. Link: https://www.researchgate.net/figure/Nonaka-Takeuchi-KM-model-SOURCE-Nonaka-I-Takeuchi-H-The-knowledge-creating_fig1_256298137 (Accessed: 17 September 2021).

Minonne, C. T. (2010). Strategic Knowledge Measurement – An Integrative Approach: A Structured Guideline For Assessing Knowledge Management Performance. Germany: Südwestdeutscher Verlag für Hochschulschriften.

Mohamed, M., & Stankosky, M. (2009). An empirical assessment of knowledge management criticality for sustainable development. UK: Emerald Group Publishing Limited.

Stankosky, M. (2000). Creating the Discipline of Knowledge Management. UK: Linacre House, Jordan Hill.

Supriyanto (2010). Review Perusahaan yang menerapkan Knowledge Management System : IPB


Tiwana, A. (1999). The Knowledge Management Toolkit First Edition. United States: Prentice Hall.


Tripp, S. D., & Bichelmeyer, B. (1990). Rapid prototyping: an alternative instructional design strategy. Educational Technology Research and Development.


Turner, G., & Minonne, C. (2009). Evaluating Knowledge Management Performance. UK: Academic Published Limited Reading.

Wright, Tim. 2020. 3 Ways Learning and Development Can Affect Change Management [online]. Link: https://trainingindustry.com/articles/strategy-alignment-and-planning/3-ways-learning-and-development-can-affect-change-management/ (Accessed: 17 September 2021).

https://ejournal.stei.ac.id/index.php/JAM/article/view/183

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kirim pesan
Trimakasih Telah Mengunjungi Website Kami