Jadi Narasumber Pada 2nd Northern Sumatra Forum Farianda: Sinergi Media dengan Kegiatan Usaha Hulu Migas Harus Terus Dipupuk
Medan, hariandialog.co.id.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara, Farianda Putra Sinik, menilai sinergi media dengan kegiatan usaha hulu Migas harus tetap terjalin dan terus dipupuk dalam bingkai positif untuk kepentingan nasional.
Penilaian itu disampaikan, Farianda Putra Sinik, ketika menjadi salah satu narasumber pada 2nd Northern Sumatra Forum bertemakan Sinergi Media dengan Kegiatan Usaha Hulu Migas yang di laksanakan SKK Migas di Adi Mulia Hotel, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (28/10/2022).
Menurut Farianda, sinergi itu sangat perlu, khususnya pada industri hulu Migas sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional, sehingga cita-cita target produksi 1 juta barel minyak perhari pada tahun 2030 dapat terwujud.
Efek berganda sinergi SKK Migas dengan media, menurut Farianda, akan membangun opini positif industri hulu Migas, menjaga dan meningkatkan keberlangsungan kegiatan industri hulu Migas, wadah diseminasi program SKK Migas, seperti CSR kepada masyarakat serta wadah klarifikasi terhadap informasi yang keliru dan sensasional untuk public trust.
Kemudian, bermitra turut memperbaiki ekosistem bisnis media pada era disrupsi, berdirinya Forum Jurnalis Migas (FJM), kesadaran masyarakat terbentuk dan merasa bertanggung jawab terhadap keberlangsungan operasional K3S serta mendukung profesionalisme wartawan.
Terkait berita-berita negatif tentang Migas, menurut Farianda, di karenakan wartawan yang meliput Migas tidak punya latar belakang atau pengalaman dan pelatihan spesifik tentang Migas. “Bisa juga, wartawan kurang antisipatif terhadap pemberitaan negatif seputar Migas,” katanya.
Farianda mengaku, tentang SKK Migas merupakan “barang baru” di Sumut. Sebab, tidak di ketemukan keberadaan kantor ataupun perwakilan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) di Sumut.
“Sumut ini lebih banyak soal distribusi perkebunan. SKK Migas bisa berkolaborasi dan kerjasama dengan PWI, sehingga wartawan di Sumut faham tentang Migas,” ajak Farianda.
Sementara Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang, mengajak K3S membangun komunikasi dengan wartawan, karena K3S tidak faham dengan anatomi media. “Makna kata sinergi itu bekawan. Bangunlah perkawanan itu melalui perwujudan komunikasi dan silaturahmi,” ajaknya.
Turut sebagai narasumber pada kegiatan itu, yakni Wendiyanto Saputro (Pemred Kumparan Bisnis) dan Diena Lestari (Redpel/GM Konten Bisnis Indonesia). Kegiatan yang di moderatori, Hanshardi, itu di akhiri dengan pemberian cinderamata kepada narasumber dan foto bersama. ( Emmar )
[29/10 21:31] Emmar: Farianda: Sinergi Media dengan Kegiatan Usaha Hulu Migas Harus Terus Dipupuk
Medan-hariandialog.co.id. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara, Farianda Putra Sinik, menilai sinergi media dengan kegiatan usaha hulu Migas harus tetap terjalin dan terus dipupuk dalam bingkai positif untuk kepentingan nasional.
Penilaian itu disampaikan, Farianda Putra Sinik, ketika menjadi salah satu narasumber pada 2nd Northern Sumatra Forum bertemakan Sinergi Media dengan Kegiatan Usaha Hulu Migas yang di laksanakan SKK Migas di Adi Mulia Hotel, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (28/10/2022).
Menurut Farianda, sinergi itu sangat perlu, khususnya pada industri hulu Migas sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional, sehingga cita-cita target produksi 1 juta barel minyak perhari pada tahun 2030 dapat terwujud.
Efek berganda sinergi SKK Migas dengan media, menurut Farianda, akan membangun opini positif industri hulu Migas, menjaga dan meningkatkan keberlangsungan kegiatan industri hulu Migas, wadah diseminasi program SKK Migas, seperti CSR kepada masyarakat serta wadah klarifikasi terhadap informasi yang keliru dan sensasional untuk public trust.
Kemudian, bermitra turut memperbaiki ekosistem bisnis media pada era disrupsi, berdirinya Forum Jurnalis Migas (FJM), kesadaran masyarakat terbentuk dan merasa bertanggung jawab terhadap keberlangsungan operasional K3S serta mendukung profesionalisme wartawan.
Terkait berita-berita negatif tentang Migas, menurut Farianda, di karenakan wartawan yang meliput Migas tidak punya latar belakang atau pengalaman dan pelatihan spesifik tentang Migas. “Bisa juga, wartawan kurang antisipatif terhadap pemberitaan negatif seputar Migas,” katanya.
Farianda mengaku, tentang SKK Migas merupakan “barang baru” di Sumut. Sebab, tidak di ketemukan keberadaan kantor ataupun perwakilan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) di Sumut.
“Sumut ini lebih banyak soal distribusi perkebunan. SKK Migas bisa berkolaborasi dan kerjasama dengan PWI, sehingga wartawan di Sumut faham tentang Migas,” ajak Farianda.
Sementara Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang, mengajak K3S membangun komunikasi dengan wartawan, karena K3S tidak faham dengan anatomi media. “Makna kata sinergi itu bekawan. Bangunlah perkawanan itu melalui perwujudan komunikasi dan silaturahmi,” ajaknya.( Emmar)