Kepemilikan Saham di Bali Capai 5,09 Triliun Tumbuh 8,33 %
Denpasar, hariandialog.co.id- Jumlah investor Pasar Modal wilayah Bali masih tetap menunjukkan pertumbuhan cukup tinggi yaitu mencapai double digit dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Pada September 2024, jumlah investor saham di Bali sebanyak 133.749 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 20,46 persen yoy. Demikian juga dengan jumlah investor Reksa Dana dan SBN yang masing-masing tumbuh sebesar 25,79 persen yoy dan 23,79 persen yoy.
Nilai kepemilikan saham di Bali mencapai Rp5,09 triliun atau tumbuh 8,33 persen yoy melandai dibandingkan September 2023 yang sebesar 14,23 persen yoy. Sementara itu, nilai transaksi saham sebesar Rp2,83 triliun, tumbuh 32,40 persen yoy, membaik dibandingkan posisi September 2023 yang terkontraksi sebesar -55,58 persen yoy.
Pembiayaan Bermasalah Rendah
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu menjelaskan,untuk Piutang Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan di Bali posisi September 2024 masih tumbuh double digit, walaupun dengan laju yang melandai dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan di Bali mencapai Rp11,81 triliun, tumbuh 15,20 persen yoy, lebih rendah dibandingkan posisi September 2023 yang tumbuh sebesar 57,38 persen yoy.
Pembiayaan didominasi kepada Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (market share 29,59 persen) serta pembiayaan kepada Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya (market share 13,19 persen). Di sisi lain, tingkat pembiayaan bermasalah relatif rendah dan terkendali. Tingkat Non Performing Financing (NPF) posisi September 2024 sebesar 0,86 persen, menurun dibandingkan posisi September 2023 yang sebesar 1,37 persen.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan melalui Modal Ventura di Provinsi Bali sebesar Rp93,54 miliar dengan pertumbuhan sebesar 8,18 persen yoy, melandai dibandingkan September 2023 yang tumbuh mencapai 11,59 persen yoy. Tingkat Non Performing Financing (NPF) Modal Ventura posisi September 2024 relatif rendah dan terkendali yaitu sebesar 1,13 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan September 2023 yang sebesar 1,34 persen.
Penyaluran pembiayaan melalui Fintech peer to peer lending juga masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi mencapai 67,50 persen yoy yakni sebesar Rp1,42 triliun, meningkat dibandingkan September 2023 yang tumbuh sebesar 36,72 persen yoy. Seiring dengan meningkatnya pembiayaan, tingkat Wan Prestasi 90 hari (TWP 90) Fintech peer to peer lending posisi September 2024 juga turut mengalami sedikit peningkatan menjadi sebesar 1,60 persen dibandingkan September 2023 yang sebesar 1,32 persen, namun masih dalam rentang terkendali. ( (Nani )