Ekonomi

Perkecil Gap Tingkat Literasi dan Inklusi,Tahun 2024 OJK Bali Edukasi Keuangan Sasar 58.369 dan Via Medsos 307.301 Orang

Denpasar-hariandialog.co.id – OJK berkomitmen mendorong terwujudnya literasi dan inklusi keuangan bagi semua pihak, termasuk bagi penyandang disabilitas yang merupakan salah satu sasaran prioritas edukasi keuangan dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia tahun 2021-2025.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Prov.Bali Kristrianti Puji Rahayu menjelaskan, untuk memperkecil gap tingkat literasi dan inklusi di Bali, OJK terus melakukan bauran strategi yang dilaksanakan antara lain melalui edukasi keuangan secara tatap muka, edukasi keuangan secara online, aliansi strategis, dan juga melalui edukasi keuangan secara tematik.
Selama tahun 2024 hingga bulan Oktober, OJK Provinsi Bali telah melaksanakan 625 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 58.369 orang, dan juga edukasi melalui media sosial yang menjangkau sekitar 307.301 orang.Edukasi keuangan dilakukan OJK bekerjasama dengan stakeholders melalui program intensifikasi pemanfaatan SiMolek, program 1-3 km care, edukasi segmented kepada pelajar, mahasiswa, dan komunitas disabilitas dan edukasi kepada Finalis Jegeg Bagus dengan Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali,dilakukan edukasi online melalui media sosial Instagram dan publikasi Iklan Layanan Masyarakat,radio serta media online di Provinsi Bali.

Selain itu, meningkatkan literasi keuangan kalangan pelajar, bulan Oktober 2024 OJK Provinsi Bali gelar LMSKU OJK Championship (LOC) 2024. Kompetisi ini diikuti oleh 45 sekolah dari 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali. Babak penyisihan telah berlangsung pada 25 Oktober 2024, sementara semifinal dan final digelar pada 31 Oktober 2024. Melalui LMSKU OJK Championship, OJK turut mendukung Pemerintah dalam mewujudkan Generasi Emas 2045.

Upaya literasi keuangan oleh OJK Bali diiringi penguatan program inklusi keuangan didukung bersinergi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melibatkan Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), akademisi, dan stakeholder lainnya. 2024 sampai Oktober, TPAKD Bali telah menggelar 830 kegiatan total peserta sebanyak 52.726 orang.Terkait program Kredit/Pembiayan Sektor Prioritas (K/PSP), Bank Goes to School, UMKM Bali Nadi Jayanti, Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), serta Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDa).

OJK mendorong penyelesaian pengaduan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), baik berindikasi sengketa maupun berindikasi pelanggaran. Terkait hal selama tahun 2024 hingga Oktober, Kantor OJK Bali menerima 400 pengaduan 7 diantaranya sengketa masuk ke dalam LAPS Sektor Jasa Keuangan (SJK).Dari pengaduan sebanyak 164 pengaduan sektor perbankan, 159 pengaduan Perusahaan Peer to Peer Lending, 56 pengaduan Perusahaan Pembiayaan, dan 21 pengaduan industri keuangan non-bank (IKNB) lainnya.

Status pengaduan yang masuk yaitu sebanyak 394 pengaduan telah selesai (ditutup), 1pengaduan menunggu tanggapan konsumen, dan 5 pengaduan proses penanganan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK).

Mendukung kelancaran kredit/pembiayaan dari Industri Jasa Keuangan OJK memberikan pelayanan penarikan data Informasi Debitur (Ideb) Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Selama tahun 2024 hingga bulan Oktober OJK Bali melakukan penarikan data Ideb SLIK secara online maupun walk in sebanyak 7.781 orang, meningkat 141,95 persen dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya. (Nani) )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kirim pesan
Trimakasih Telah Mengunjungi Website Kami