Analisis Literasi Terhadap Minat Baca Peserta Didik Kelas VII MTs Al-Ihsan Kota Bekasi
Bekasi, hariandialog.co.id– Observasi ini bertujuan untuk mengkaji tentang hasil minat membaca para peserta didik dengan fokus pada siswa kelas VII MTs Al-Ihsan Kota Bekasi. Observasi ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan Dosen Pembimbing Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd. Kelompok observasi ini terdiri dari beberapa mahasiswa yaitu, Jesika Prisilia Sitorus, Nur Intan Rahayu, Ratri Anindita, dan Zahra Gayatri.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam observasi adalah metode kuantitatif. Menurut Bryman (2002) Metode kuantitatif dimulai dari teori, hipotesis, desain penelitian, memilih subjek, mengumpulkan data, memproses data, menganalisa data, dan menuliskan kesimpulan. Hasil penelitian ini menggunakan hasil observasi dan dokumentasi berupa foto kegiatan
observasi langsung yang dilakukan di MTs Al-Ihsan Kota Bekasi. Berikut hasil perhitungan angket diperoleh persentase untuk masing-masing pernyataan angket.
Hasil Penelitian: Kebiasaan Minat Baca Masih Perlu Ditingkatkan
Observasi ini melibatkan 56 siswa kelas VII MTs Al-Ihsan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat faktor pendukung yang berkontribusi terhadap minat baca peserta didik, antara lain peran aktif warga sekolah, serta lingkungan yang mendukung literasi. Namun terdapat faktor penghambat, seperti kurangnya minat siswa terhadap kegiatan membaca, tidak adanya alokasi waktu khusus untuk membaca, dan keterbatasan waktu luang untuk melakukan kegiatan membaca.
Berdasarkan pada hasil perhitungan pengisian angket diperoleh rata-rata total skor 43,33% yang menunjukkan indikator minat membaca siswa kelas VII MTs Al-Ihsan Kota Bekasi tergolong cukup atau sedang. Siswa mengatakan bahwa sekolah mendukung dan mengadakan kegiatan literasi yang mendorong minat baca buku dan membuatnya suka membaca buku. Dari hasil pengamatan langsung oleh peneliti di ruang kelas VII memiliki mading yang dijadikan media baca oleh beberapa siswa. Hanya sedikit peserta didik yang senang membaca buku selama kurang lebih 15 menit dalam sehari atau 3 sampai 4 kali dalam seminggu. Tingkat minat baca peserta didik tergolong tinggi terhadap buku pelajaran atau catatan yang diberikan oleh guru setiap harinya. Selain buku pelajaran, membaca buku fiksi juga dapat meningkatkan keterampilan membaca peserta didik. Dalam meningkatkan minat membaca, tidak harus selalu membaca buku yang berisi ilmu pengetahuan. Tetapi, dapat juga dilakukan dengan cara membaca buku fiksi. Genre bacaan yang paling disukai siswa-siswi MTs Al-Ihsan adalah thriller/horor/misteri sebanyak 42,8% dan fiksi fantasi sebanyak 41%. Siswa-siswi MTs Al-Ihsan sebanyak 50% suka membaca buku berbentuk fisik dan 50% sisanya lebih suka membaca buku dalam bentuk digital. Kebanyakan dari siswa-siswi MTs Al-Ihsan tertarik untuk membaca suatu buku karena sampul bukunya yang cantik dan mengandung estetika. Dan dari hasil observasi langsung sebanyak 53,5% siswa-siswi dasar MTs Al-Ihsan, mereka lebih suka membeli buku secara langsung di toko buku. Twitter adalah platform digital yang paling disukai siswa-siswi MTs Al-Ihsan. Sebanyak 37,5% memilih twitter sebagai media untuk membaca.
Peserta didik banyak yang menyetujui bahwa membaca buku terutama buku pelajaran itu wajib karena dapat membuat peserta didik menjadi pintar. Pandangan sebagian besar peserta didik terhadap membaca yaitu membaca sangat penting karena berbagai alasan, antara lain membaca membuat diri menjadi pintar, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, dan ada juga yang berpendapat bahwa pentingnya membaca buku tergantung dari jenis bukunya. Artinya, beberapa peserta didik mementingkan membaca buku sesuai jenis buku yang mereka sukai. Sedikit yang beranggapan bahwa membaca buku itu tidak penting, mereka memberi alasan karena belajar tidak hanya dilakukan dengan membaca buku. Namun, belajar juga dapat
dilakukan dengan cara praktik dan menggunakan metode yang lain. Selain membaca buku membuat pintar, peserta didik juga menyetujui bahwa membaca buku dapat menambah wawasan, mengetahui banyak hal, dan menjadi berpikir kreatif. Pendapat peserta didik tersebut dapat disimpulkan bahwa mereka telah memiliki kesadaran diri tentang pentingnya membaca buku beserta manfaatnya.
Kesimpulan
Membaca memiliki peran penting dalam pembelajaran karena membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemahaman siswa. Penelitian di MTs Al-Ihsan Kota Bekasi menunjukkan bahwa minat baca siswa tergolong sedang, dengan lebih banyak siswa tertarik membaca buku pelajaran dibandingkan buku fiksi. Meskipun kegiatan literasi di sekolah sudah ada, fasilitas seperti sudut baca dan perpustakaan masih perlu ditingkatkan untuk mendukung kebiasaan membaca. Selain itu, siswa lebih tertarik pada media audio visual seperti film daripada media tulisan, yang menjadi tantangan dalam menumbuhkan minat baca.
Budaya literasi perlu diperkuat melalui program kreatif dan dukungan fasilitas literasi yang memadai. Guru berperan penting sebagai fasilitator untuk menanamkan kebiasaan membaca, sementara integrasi literasi ke semua mata pelajaran dapat meningkatkan dampaknya. Kebiasaan membaca terbukti memperluas wawasan, melatih daya nalar,
dan meningkatkan kemampuan pemahaman teks siswa. Dengan penanaman kebiasaan membaca secara konsisten, siswa dapat berkembang menjadi individu yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Ucapan Terima Kasih
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya dan karunianya. Kami dapat menyelesaikan artikel ini dengan tepat waktu. Dalam penulisan artikel ini kami sudah memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Keterampilan Membaca Teknik, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd. selaku dosen pengampu kami dalam mata kuliah Keterampilan Membaca Teknik, kami juga mengucapkan terima kasih kepada H. Izudin Hasan, S.Pd. I selaku kepala MTs Al-Ihsan, yang telah memberikan kesempatan serta dukungan penuh dalam pelaksanaan observasi untuk penelitian ini, dan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Muhammad Fajar, S.Pd selaku Wakil Kurikulum MTs Al-Ihsan, yang menjadi jembatan penghubung antara kami dengan pihak sekolah. Serta kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nada Amelia S.S selaku Guru Bahasa Indonesia kelas VII MTs Al-Ihsan, karena telah meluangkan waktunya dalam observasi penelitian ini. Terima kasih juga kepada Bapak, Ibu guru peserta didik di sekolah yang selalu menjadi motivasi bagi kami. Dan terima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan semangat dan kerja keras selama masa kegiatan ini berlangsung.(han-01)