Jakarta, hariandialog.co.id.- Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama
Interpol dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Angkatan Darat satu
tim berhasil menangkap buronan kasus sabu senilai Rp5 triliun yaitu
Dewi Astutik alias Mami.
Penangkapan Dewi Astutik alias Mami dilakukan di lobby
sebuah hotel di Kamboja pada Senin, 1 Desember 2025
BNN dalam rilis resminya menerangkan, penangkapan
terhadap Dewi Astutik dilakukan melalui operasi senyap lintas negara
di Sihanoukville, Kamboja.
Dewi Astutik diamankan saat menuju lobi sebuah hotel di
Sihanoukville. Operasi berlangsung cepat, presisi, dan tanpa
menimbulkan gangguan publik. “Setelah diamankan, Dewi dipindahkan ke
Phnom Penh untuk proses verifikasi identitas dan penyerahan resmi
antar otoritas,” demikian rilis resmi BNN.
Setiba di Indonesia, Dewi Astutik akan menjalani pemeriksaan
intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak
yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi ke sejumlah
negara.
Jejaring ini diketahui beraktivitas dalam pengambilan dan
distribusi narkotika berbagai jenis, termasuk kokain, sabu, dan
ketamin, menuju Asia Timur dan Asia Tenggara.
BNN menegaskan penindakan tidak berhenti pada penangkapan.
Mereka siap untuk membongkar seluruh struktur jaringan yang selama ini
beroperasi secara masif dan terorganisir.
Operasi senyap kali ini dipimpin Direktur Penindakan dan
Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan.
Operasi tersebut merupakan tindak lanjut langsung dari
perintah Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, yang sebelumnya
menginstruksikan pembentukan tim khusus untuk melakukan operasi
pengejaran internasional.
Operasi tersebut mendapat dukungan penuh dari Atase
Pertahanan RI di Kamboja dan BAIS TNI yang dipimpin Yudi Abrimantyo,
yang berperan penting dalam pemetaan pergerakan lintas negara serta
koordinasi regional.
Dewi sempat tinggal di Indonesia untuk beberapa waktu.
Kepala Dusun Dukuh Sumber Agung, Gunawan, mengatakan dia tinggal di
wilayah tersebut pada 2009 dan menetap setelah menikah. “Belum pernah
ketemu saya dengan Dewi. Dia pendatang dari Slahung menikah dengan
warga sini. Persisnya saya juga tidak tahu kapan dia berangkat jadi
TKW,” ujar Gunawan, seperti dikutip Detik.com.
Sementara itu, tetangga Dewi mengatakan terakhir bertemu
dengan perempuan tersebut pada 2023 lalu. Ketika itu, dia pamit untuk
bekerja di Kamboja, tulis cnni. (tur-01)
