
Bandung Barat, hariandialog.co.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program Nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menuju Indonesia Maju generasi Indonesia Emas meningkatkan gizi anak, ibu hamil dan ibu menyusui untuk menurunkan angka Stunting dan malnutrisi di Indonesia.
Hendrik Irawan selaku Owner/Mitra SPPG Pangauban Batujajar Kabupaten Bandung Barat (KBB) ,bersyukur ‘MBG’ di SPPG Pangauban sudah berjalan normal Operasional kembali kurang lebih satu Minggu, berkat bantuan dari Pemerintah Prabowo Subianto dan Badan Gizi Nasional (BGN), Bapak Dadan Hindayanan dan Bapak Sony Sanjaya. Sampai hari ini masih beroperasi dari hari Jum’at terhitung Tanggal 22 September 2025 , dan untuk selanjutnya jangan sampai terjadi hal yang tidak di inginkan seperti kejadian kemarin.
“Kasus kemaren yang 1 Miliar raib kena Penipuan Phising akibat kecerobohan Kepala” SPPG” kemarin ,kami dipanggil dari Kejaksaan Agung dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Kami diperiksa dan memakan waktu cukup lama.Sudah memberi penjelasan kepihak penyidik atas kejadian yang terjadi. Kasus ini sepengetahuan saya masih di tangani Kejaksaan sama BPK. untuk selanjutnya saya tidak tau dan sampai sekarang belum ada kabar,” jelas Hendrik.
Sa’at ditemui beberapa Awak Media di lokasi Dapur MBG’SPPG. Pangauban ( 2/12/2025) Selasa.
Hendrik” menuturkan-
Pemerintah sangat cepat sekali mengganti Dana Opersioanal karena kasus Phishing kemarin, dengan kasus ini menjadi suatu pelajaran buat kita semua, kedepannya jangan sampai terulang kembali dan Allhamdulillah untuk masalah Dana kita lancar. Untuk kedepan ‘SPPG Pangauban masalah dana sudah tercover oleh Pemerintah.
Kemarin kami di kasih +-1 Miliar tepatnya 927 Juta Rupiah. Distribusi awal ke 15 sekolah masih di 4.000 karena belum ada pemerataan Dapur SPPG yang lain dan mudah-mudahan di Tahun depan membangun Dapur baru jadi 3.000 porsi per dapur untuk Pendistribusia nya.
Target untuk daerah Wilayah Desa Pangauban ini 9.000 porsi.
Kepala SPPG baru ‘Bapak Ahmad Sofian merasa bahagia dan senang karena tujuan kami satu arah satu misi”Ucap Hendrik.

Menurut Kepala” SPPG” Pangauban ” Ahmad Sofian menuturkan kedepannya SPPG Pangauban bisa menjadi tauladan di Indonesia, dan menjadi Dapur panutan terbaik karena dari segi kontruksi dan Mitra kita sangat Profesional, untuk perihal pengolahan Dapur MBG di atas Standar.
“Konsep skema Manajemen tetap mengikuti alur disini ,dan perihal uang Operasional pengajuan saya menuruti sesuai aturan. Background pendidikan saya di S1 ,Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. pengelaman kerja saya di salah satu perusahan besar Katering di bagian safety,” ujar sofian.
Sementara itu Fenni Yuliani “Ahli Gizi SPPG Pangauban mendapat arahan dari “BGN “hasil dari rapat di Cianjur beberapa Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan massal yang terjadi akibat program MBG di Bandung Barat, dipastikan jangan sampai ada kembali KLB di Bandung Barat. Ahli Gizi sangat penting’ memastikan menu itu berkualitas food Safety terjaga dan titik kontrol nya harus tetap terjamin.
Dimulai dari persipan memastikan bahan baku yang aman ,bersih dan jangan sampai ada bakteri yang masuk. Dipemorsian saya pastikan harus berjalan lancar untuk penerima manfaat 4.000 porsi ,dan tidak terlambat untuk di distribusikan.
Titik krusial di tim persiapan’ karena di awal dipastikan bahan baku harus di sortir terlebih dahulu bahan baku yang bagus dan yang kurang bagus. Tim ahli Gizi juga harus memastikan bahan baku yang bagus dan yang jelek di pisahkan. Apabila bahan baku yang jelek tidak memenuhi standar jangan digunakan untuk ke tim selanjutnya yaitu tim pengolahan.
“Tim Ahli Gizi untuk satu dapur satu Ahli Gizi sudah terlaksana dengan lancar. Pemorsian dimulai dari Jam 4 pagi. Tim persiapan gimana supplier. Satu jam sebelum supplier datang tim persiapan harus mengecek. Pendistribusian dimulai dari jam 7 – 8 Pagi untuk Paud dan TK ,untuk SD dan SMP, menyesuaikan jam istiraharat di Sekolah,” jelas Fenni Ahli Gizi dapur MBG ‘SPPG Pangauban.
” Sambung Hendrik Irawan ‘Menu keringan kita best seller boleh di pertanyakan ke penerima manfaat dengan harga 10,000. Kita bantu benar-benar program ini karena bukan program bancakan terutama bukan hanya mencari keuntungan semata tetapi untuk memajukan Gizi anak Nasional kita lebih sehat, lebih baik untuk penerus Bangsa.
Anggaran 1 miliar dari pihak” BGN “dan dari pemerintah pun dari Bapak Presiden Prabowo Subianto Presiden Kita’membantu dengan Program ini. Untuk Operasional dikasih dana 1 miliar kurang sedikit. Kita ajukan Proposal, semua SPPG itu uangnya bantuan dari Oemerintah dan Banker.
Untuk dapur pertama itu tidak di ajukan Proposal karena secara otomatis sudah masuk anggaran untuk satu periode. Kemudian di periode berikutnya kita melakukan pembuatan proposal untuk kelanjutan anggaran.
Pernyataan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait keracunan dari air menurut Saya kurang tepat. Karena untuk masalah keracunan itu terjadi akibat kurangnya jam terbang. Saya sedikit meralat ke Pihak “BGN” kalau bisa untuk calon Mitra lebih ketat diseleksi. Saya sudah 17 tahun di katering dan Alhamdulillah belum pernah terjadi karena masalah keracunan itu sangat rentan.
“Keracunan bisa di hindari dengan cara pemasakannya itu benar terutama dari air harus matang minimal satu jam karena air itu harus benar-benar matang dan dari bumbu juga harus benar-benar matang juga karena efeknya nanti ke makanan jadi basi dan keracunan jika di masak kurang matang,” Tegas Hendrik.
Tolong ke Pihak Pemerintah untuk lebih selektif mencari calon mitra yang benar-benar pengalaman di bidangnya jadi penerima distribusi atau manfaat itu agar tidak ada kendala. Alhamdulillah “SPPG” Pangauban dari pertama beroperasi sampai sekarang belum pernah kejadian hal itu terjadi.
Untuk air saya sangat mendukung arahan pemerintah dan kami pun siap mengikuti aturan dari pemerintah dengan program itu. Untuk 4.000 ada ibu hamil dibagi untuk 300 – 350 ibu hamil. B3 MBG belum merata di Pangauban belum merata karena di pangauban ini masih banyak membutuhkan program MBG untuk sasaran B3, yaitu Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita non-PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Hampir 16,000 belum menerima sekarang baru distribusi 4.000.
Mudah-mudahan di tahun depan menambah dua gedung untuk distribusi penerima manfaat dan mudah-mudahan kedepannya lebih kondusif, lancar dan merata.
Untuk Koordinasi komunikasi Mitra dan KA SPPG. Tolong untuk calon Kepala SPPG bekerja sama baik dengan mitra dan mitra tidak akan mungkin memberi hal-hal yang tidak baik. Kamaren kita banyak bertentangan karena mungkin dari pihak SPPG pun mungkin belum berpengalaman.
Mengelola uang 1 miliar dia merasa ketakutan dan alhamdulillah dengan bapak Sofian dan kami pun satu misi satu arah kerjasama kita dengan SPPG Harmonis tidak ada perselisihan masalah dana.
Kepala SPPG’ yang baru ini komunikasi nya cukup baik. Karena beliau melihat basic saya dari makanan/katering dan saya juga masih pegang industri juga dan beliau percaya dengan budget 8,000 – 10,000 kita menghasilkan kualitas menu yang bagus, bergizi dengan harga tersebut kita sudah memberi kepada anak-anak itu bergizi dan sehat.
“Untuk Ibu hamil dan Ibu menyusui pendistribusiannya tidak sama dengan sekolah. Untuk ibu hamil 1 Minggu sekali dan menunya berbeda lebih banyak ke susu dan keringan” Pungkasnya.
Dari Pihak” BGN”Secara spontan malam dana cair karena melalui virtual dan di hari itu pun hari kamis 20 november kita jalan belum persiapan karena kita malu di tanya terus sama kepala sekolah dan banyak berharap MBG berjalan kembali kita jam 12 malam kita langsung bergerak.
Tanggal 21 November kita berjalan kembali sebelumnya kita tidak ada persiapan/planning dan di hari jumat harus kembali berjalan SPPG Pangauban, karena saya basic dari katering jadi saya sudah terbiasa. Dalam kurun waktu selama 3 minggu MBG Pangauban sempat terhenti akibat phishing dana operasional raib.
Banyak harapan anak anak agar MBG kembali berjalan karena mereka mengeluh selama MBG berhenti uang jajannya habis biasanya jam 10 anak-anak makan MBG, banyak kerugian-kerugian dengan berhentinya MBG dan berharap jangan sampai kejadian tersebut terjadi kembali.
Himbauan dari Hendrik Owner SPPG Pangauban Kepada SPPG baru dan kepada mitra harus harmonis karena sesuatu pasti ada solusi jika kita satu misi dan satu arahan.
Penambahan dapur MBG wilayah Pangauban 9.000 dengan pengalaman saya selama 17 tahun pasti tercover. Sebenarnya gedung ini menampung untuk 8.000 porsi tetapi karena aturan baru dari BGN kapasitas dibatasi per 3.000 porsi karena jangan sampai ada keracunan dan basi mungkin lebih ke seg kualitas dan menjaga sterilisasi.
Hendrik Mitra/Owner SPPG Pangauban Kecamatan Batujajar Bandung Barat kedepannya SPPG Pangauban akan memberi pelayanan terbaik, kualitas dan menyajikan menu makanan Best Seller. (NAGON)
