
BATU BARA, hariandialog.co.id — Banjir melanda Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, dengan 13.016 unit rumah terdampak di 82 desa yang tersebar di 12 kecamatan. Kecamatan Talawi menjadi wilayah yang paling parah terdampak banjir akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi sejak akhir November 2025.
Banjir telah merendam rumah warga hingga ketinggian antara 60 sampai 120 cm, serta menggenangi lahan pertanian dan peternakan ikan, menyebabkan evakuasi warga di beberapa titik pengungsian.
BPBD Kabupaten Batu Bara bersama jajaran pemerintah daerah bergerak cepat menanggapi bencana ini dengan mendirikan posko pengungsian dan menyalurkan bantuan bahan pokok kepada warga terdampak.
Selain itu, pendataan kerusakan rumah dan kebutuhan warga dilakukan secara simultan, sementara upaya evakuasi terus dilakukan bagi warga yang memerlukan bantuan khusus.
Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi-lokasi terdampak untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif.
Selain dampak rumah dan infrastruktur, banjir juga merendam ribuan hektare lahan pertanian dan perkebunan, yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi bagi warga. Pemerintah daerah terus memonitor perkembangan cuaca dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa memperburuk kondisi banjir. Upaya sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pihak terkait dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak dan memulihkan kondisi warga.
Meskipun banjir masih bertahan hingga awal Desember 2025, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melapor segera jika kondisi air naik kembali.
Penanganan cepat dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam mengatasi dampak banjir yang melanda Batu Bara kali ini.
(R Ramadhan)
