
Denpasar-hariandialog.co.id – Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) memasuki tahun ke 16 . Mengangkat tema “Cek Gigi dan Gusi – Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet”,
drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc.,Personal Care Community Lead Unilever Indonesia saat konferensi pers Rabu ( 8/10 ) di FKG Universitas Mahasaraswati (UNMAS) Denpasar menjelaskan, pihaknya memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan gusi, mengingat permasalahan gusi masih seringkali terabaikan masyarakat. Istimewanya, band legendaris GIGI ikut memeriahkan penyelenggaraan BKGN 2025 mengedukasi tentang kesehatan gusi melalui gubahan lagu.

Tujuannya melindungi masyarakat dari bahaya tersembunyi di balik masalah gusi, BKGN 2025 mengangkat tema ‘Cek Gigi dan Gusi – Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet’. BKGN 2025 memberikan perawatan dan konsultasi gigi dan gusi gratis bagi 28.000 masyarakat, digelar di 30 Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia. Layanan meliputi pembersihan karang gigi, penambalan gigi dan aplikasi fluoride atau fissure sealant, serta pencabutan gigi.
Selain itu sebagai upaya promotif preventif, sebanyak 55 PDGI Cabang akan melakukan edukasi kesehatan gigi dan gusi bagi siswa sekolah di berbagai wilayah Indonesia, hingga menjangkau area-area terpencil seperti Simeulue – Aceh, Kotawaringin Barat – Kalimantan Tengah, Jeneponto – Sulawesi Selatan, dan Sorong – Papua.”
“Seluruh pelayanan di BKGN 2025 diberikan oleh gigi berkompeten, masyarakat tidak perlu cemas. Tak kalah penting adalah bebas ribet karena pelayanan di BKGN 2025 dapat diakses dengan mudah, masyarakat bisa langsung mendaftar secara online di seluruh FKG dan RSGMP yang berpartisipasi
jlanjut drg. Mirah.
BKGN 2025 hadir di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Saraswati –menyebut Kesehatan gigi masih menjadi permasalahan besar di Indonesia. Bahkan data terbaru dari Program Cek Kesehatan Gratis Kemenkes RI menjangkau hampir 30 juta penduduk memperlihatkan keluhan gigi dan gusi berada di urutan tertinggi dari seluruh kelompok usia. Menyikapi kondisi ini Pemerintah terus mendorong kolaborasi dengan asosiasi profesi dan pelaku usaha melakukan upaya promotif dan preventif, salah satunya peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN) mengangkat tema “Gigi dan Gusi Sehat, Senyum Indonesia Hebat”.
Penyakit Silent Killer
Sementara Dr. drg. Hervina, M.Biomed, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UNMAS Mendukung misi HKGN, kali ini BKGN 2025 fokus perhatian pada kesehatan gusi karena penyakit gusi permasalahan gigi kedua terbesar di Indonesia setelah gigi berlubang namun masih sering terabaikan kerap disebut ‘silent killer’ karena gejalanya muncul secara samar,tidak menimbulkan rasa sakit – terutama di tahap awal[1]. Padahal jika dibiarkan, penyakit gusi tidak hanya mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut, namun bisa menjadi bahaya tersembunyi untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh.
”Penyakit gusi memiliki dua tahapan, pertama gingivitis ditandai gejala gusi bengkak, merah, atau mudah berdarah.Tahap ini, masalah gusi masih dapat diatasi bahkan bisa menjadi kembali sehat dengan perawatan tepat. Selanjutnya periodontitis, tahap ini kerusakan sampai ke tulang dan jaringan pendukung gusi, seringkali bersifat irreversible, gigi jadi goyang akhirnya tanggal sangat perlu diwaspadai adalah, bakteri dari gusi terinfeksi dapat masuk ke aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit sistemik seperti jantung, stroke, diabetes, hingga infeksi pernafasan dan komplikasi kehamilan,” jelas drg. Hervina.
drg. Anak Agung Manik Swayoga, Sp.B.M.M, Subsp. C.O.M. (K) – Direktur RSGMP Saraswati menerangkan, Selama satu tahun terakhir, jumlah keluhan gusi dialami pasien RSGMP Saraswati mencapai lebih dari 1.500 kasus, dimana kebanyakan sudah dalam kondisi cukup parah. Artinya permasalahan ini sering terjadi di masyarakat Bali tanpa mereka sadari.
Untuk itu, kata Agung Manik, target memberikan manfaat kepada 750 pasien, di BKGN 2025 semua tim RSGMP Saraswati terdiri dari staf klinis dan non klinis, dokter gigi muda, dokter gigi, dokter gigi spesialis, dan dokter gigi sub spesialis siap melayani dan mengedukasi masyarakat menjaga kesehatan gusi dengan menyikat gigi dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur menggunakan pasta gigi khusus kesehatan gusi, dan pembersihan karang gigi secara teratur, serta kontrol rutin ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali. Selain itu, kami juga telah mengedukasi 2.200 siswa dan santri pentingnya menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Membantu masyarakat menjaga kesehatan gigi dan gusi optimal berkesinambungan, Pepsodent menghadirkan Pepsodent Gum Expert varian Fresh dan Whitening diformulasikan khusus merawat kesehatan gusi merekat erat pada gigi,“ Dengan kandungan utama Active Zinc (Zinc Citrate) dan Vitamin E, produk ini terbukti secara klinis mengurangi pertumbuhan plak, bersifat anti-inflamasi dan antioksidan menutrisi gusi, mencegah gusi berdarah, mengurangi rasa ngilu atau sakit gusi, dan mengatasi gusi bengkak, sakit, gigi goyang, melindungi gigi dari plak bakteri hingga 24 jam.
Berkolaborasinya dengan band legendaris GIGI mempersembahkan jingle ikonik Pepsodent “Aku Gigi, Mulut Rumahku” secara khusus di-remake menjadi lagu membawa pesan “Rahasia GIGI Kuat adalah GUSI Sehat”. Pesan positif ini disebarluaskan melalui video musik kolaborasi GIGI dan BGKN 2025 ( NL )