foto: dok ist
Jakarta, hariandialog.co.id- Penghargaan Jakarta Youth Award 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap tokoh dan generasi muda yang berkontribusi besar dalam membangun Ibu Kota. Tahun ini, salah satu penerima penghargaan bergengsi tersebut adalah Kesit Budi Handoyo, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya, yang dinilai memiliki dedikasi tinggi dalam dunia jurnalistik serta peran aktif dalam membangun kepercayaan publik di sektor pendidikan dan pemerintahan.
Ajang penghargaan yang telah memasuki tahun ke-15 sejak pertama kali digelar pada 2010 ini diinisiasi oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemuda Jakarta (KMSPJ). Presidium KMSPJ, Cecep Sulaeman, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada para figur yang memiliki keteguhan, loyalitas, dan prestasi luar biasa dalam profesinya, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda Jakarta.
“Jakarta Youth Award adalah simbol apresiasi terhadap semangat dan dedikasi anak-anak bangsa yang terus berkontribusi bagi kemajuan kota. Mereka bukan hanya berprestasi di bidangnya, tapi juga mampu menularkan semangat kebangsaan dan persatuan,” ujar Cecep di Jakarta, Selasa malam.
Selain Kesit Budi Handoyo, sembilan tokoh lainnya yang turut menerima penghargaan yakni Abdul Azis Muslim (Ketua Umum PB Ju-jitsu Indonesia DKI Jakarta), Arief Nasrudin (Direktur Utama PAM Jaya), Cyril Raoul Hakim (Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta), Dwi Rio Sambodo (Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan), dan KH Lutfi Hakim (Ketua Umum Forum Betawi Rempug).
Sementara itu, dari unsur birokrasi dan masyarakat, penghargaan juga diberikan kepada Munjirin (Wali Kota Jakarta Timur), Nahdiana (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta), serta dua sosok muda inspiratif dari akar rumput, Sahdan Arya Maulana (Ketua RT Gen Z Rawa Badak Selatan) dan Taufik Supriadi Yusuf (Ketua RT 8/RW 4 Malaka Jaya).
Penganugerahan Jakarta Youth Award 2025 menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan dan peran aktif pemuda dalam membangun masyarakat yang maju, inklusif, dan berintegritas. Figur seperti Kesit Budi Handoyo menjadi contoh nyata bahwa dedikasi dan ketulusan dalam berkarya dapat menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda penerus bangsa.(han-01)
