By dialog 
Jakarta, hariandialog.co.id. Ruang Tahanan PN Jakarta Selatan yang berada di belakang ruang sidang 3, 4 dan 5, penuh sesak oleh para terdakwa.
Para tahanan yang jumlahnya hingga 91 orang berasal dari Rutan Cipinang, Rutan Pondok Bambu dan LP Cipinang itu hadir dari berbagai tindak pkdana umum.
Ruang tahanan PN Jakarta Selatan ada tiga. Ruang pertama yang paling besar berkapasitas 30 orang tapi harus ditempati 60 orang dan ruang kedua kapasitas 5 orang tapi harus dipaksakan untuk 18 orang dan tahanan khusus wanita 6 orang harus ditempati 13 orang.
Para tahanan yang membludak jumlah terpaksa tidak bisa duduk melainkan gantian berdiri agar yang lain duduk. Walau sudah ada tiga sel ruang tahanan tetap tidak manusiawi. Pasalnya, para tahanan tidal bisa melaksanakan sholat karena tempat tidak ada. “Berdiri saja susah apalagi rukuk dan suju, jelas tidak bisa,” ungkap salah seorang pengawal tahanan.
Tahanan yang ada di ruang utama atau sel yang paling lebar alias besar sempat buka baju semua karena lepanasan. Padahal kipas angin gantung ada 4 unit tapi belum bisa mendinginkan suasana.
Pasalnya.salah satu kipas angin rusak. “yah. Untung para pengawal tahanan punya keahlian hingga.dalam waktu singkat dapat dipindahkan yamg di.luar dimasukkan ke.dalam ruang tahanan. Pokoknya.sudah hidup dan para tahanam sudah tidak buka baju pagi karena kepanasan,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak pengadilan ketika akan dipertanyakan terkait alat pendingin kipas angin yang rusak tidak berhasil diperoleh. Pasalnya, Humas satu Djuyamto tidak di tempat dan Humas dua sedang tugas belajar di China. Jadi penjelasan dari pengadilan tidak ada. (tob)