
Denpasar-hariandialog-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui kegiatan edukasi kepada masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman tentang produk dan layanan keuangan serta kewaspadaan terhadap kejahatan keuangan digital sehingga masyarakat terhindar dari kerugian finansial.
Kali ini OJK Provinsi Bali bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Bali menggelar edukasi keuangan kepada Perbekel (Kepala Desa) di wilayah Kota Denpasar, Badung dan Gianyar, dalam momentum perayaan Galungan dan Kuningan dengan tema “Mengelola Keuangan Dengan Dharma, di Kantor OJK Provinsi Bali Rabu (30/4)di Denpasar
Jalur Peredaran Narkoba Internasional Kejahatan Digital di Bali Meningkat
Narsum dari Kanit 1 Subdit III Ditressiber Polda Bali I Made Martadi Putra,narasumber Waspada Kejahatan Keuangan Digital dan Cyber Crime, mengungkapkan berbagai jenis cyber crime sedang marak terjadi di masyarakat, seperti penipuan online, judi online, illegal acsess, dengan berbagai modus kejahatan keuangan ilegal seperti scam, phishing, social engineering, sniffing, money mule, pemerasan video call, giveaway palsu, penipuan segitiga penjual pembeli kendaraan, bukti transfer menggunakan AI, rumah kos, serta penipuan kerja paruh waktu.
“ Untuk pencegahan, masyarakat diminta tidak mengumbar data pribadi di media sosial, tidak mudah percaya, tidak asal klik dan install aplikasi, serta selalu update/mengganti password secara berkala dan memback-up data pribadi, “ tegas Martadi Putra.
Penyuluh Narkoba Ahli Madya Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali Gusti Ayu Witarini Dwipayanti mengungkapkan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Sinergi Penangananya, “ Saat ini Bali menjadi lokasi end user jalur peredaran narkoba nasional maupun internasional hingga jadi salah satu penyebab tingginya tingkat kejahatan baik kejahatan masyarakat, kejahatan digital maupun sebagai pelaku judi online.
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Provinsi Bali Ni Made Novi Susilowati menegaskan, pentingnya edukasi keuangan bagi Perbekel dalam perannya meningkatkan wawasan dan pemberdayaan masyarakat di desanya.
“Melalui momentum perayaan Galungan dan Kuningan wujud kemenangan Dharma (Kebenaran) terhadap Adharma (Ketidakbenaran), kita bersama-sama menjaga keseimbangan hidup baik spiritual maupun duniawi, salah satunya melalui pengelolaan keuangan dengan bijak,” kata Novi.
Novi menyebut pentingnya mengelola keuangan lebih baik sesuai ajaran agama Hindu untuk mencapai tujuan kehidupan Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma, sehingga masyarakat mampu mencapai kehidupan sejahtera dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat dengan jalan dharma.
Dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi keuangan nasional sebesar 65,43 persen sedangkan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen, mencerminkan masih adanya gap antara literasi dan inklusi keuangan.Maka melalui edukasi keuangan ini diharapkan makin meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan baik tingkat nasional maupun daerah.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Kawasan Perdesaan, Dinas PMD dan Dukcapil Provinsi Bali Luh Gita Andari mengapresiasi pelaksanaan edukasi keuangan ini untuk tujuan meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan bagi Perbekel dan PMD di wilayah Kota Denpasar, Badung dan Gianyar.
“Edukasi ini sangat penting karena sejalan dengan visi dan misi pemberdayaan masyarakat dan dalam upaya membangun kesadaran masyarakat untuk merencanakan keuangan yang sehat dan aman sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bali,” ujar Gita. ( NL )