
Jakarta-hariandialog.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar Perayaan Hari Kartini dengan kegiatan Edukasi Keuangan bagi perempuan Pekerja Migran Indonesia. Kegiatan edukasi bertema “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera” ini diikuti sekitar 1.000 pekerja migran Indonesia (PMI).
Edukasi bertujuan meningkatkan literasi keuangan bagi perempuan khususnya para perempuan pekerja migran dari Indonesia agar pandai melakukan pengelolaan keuangan dan terhindar dari berbagai tawaran kejahatan atau penipuan keuangan.
Edukasi di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI Jakarta, Senin ( 21/4 ), dihadiri Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.
Menteri Abdul Kadir Karding berpesan agar PMI memanfaatkan kegiatan edukasi keuangan ini untuk memahami berbagai tips pengelolaan keuangan dan memilih transaksi serta investasi keuangan yang tepat sehingga hasil kerja di luar negeri bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan data KP2MI/BP2MI selama lima tahun terakhir (2021-2025), sebanyak 66,3 persen atau 624.908 orang PMI berbagai negara penempatan adalah perempuan,“ Kegiatan edukasi keuangan ini menjadi sangat strategis, sebagai upaya membekali Pekerja Migran agar mengelola penghasilan bijak dan produktif,” terang Abdul Kadir Karding
KP2MI selain fokus peningkatan kualitas pelindungan serta peningkatan kualitas tenaga kerja migran Indonesia,fokus peningkatan literasi keuangan pekerja migran. “Tidak hanya berkaitan dengan kemampuan mengatur keuangan pribadi, tetapi juga menjadi benteng perlindungan dari berbagai risiko keuangan yang dapat merugikan,” katanya.
Deputi Gubernur Senior Destry menegaskan, peran penting PMI sebagai salah satu pilar penting menggerakkan perekonomian, baik melalui kontribusi di luar negeri maupun melalui remitansi mereka kirimkan ke tanah air. Remitansi tidak hanya berdampak peningkatan kesejahteraan keluarga di daerah asal, juga memberikan pengaruh signifikan terhadap ketahanan eksternal dan stabilitas neraca pembayaran negara.
Destry menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko penipuan digital bagi PMI terutama di tengah kemudahan transaksi keuangan di era digital saat ini, “Bank Indonesia terus menekankan pentingnya pelindungan konsumen di tengah kemajuan digitalisasi. Melalui Kampanye Konsumen Cerdas PeKA (Peduli, Kenali, dan Adukan), masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan.Dalam semangat Kartini, Bank Indonesia memotivasi perempuan lebih berdaya secara finansial, mampu mengakses layanan keuangan yang inklusif dan aman, serta menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan,.
Kepala Eksekutif OJK Friderica mengatakan, perempuan PMI tidak hanya berperan penting bagi keluarga,juga telah berkontribusi besar pada pendapatan negara sehingga harus dibekali dengan tingkat literasi keuangan tinggi, “Keterampilan literasi keuangan menjadi modal penting ibu-ibu PMI kuasai agar ketika sudah tidak aktif bekerja dan kembali ke tanah air, masih memiliki tabungan hasil pengelolaan keuangan selama di negara penempatan yang dapat dimanfaatkan untuk merintis usaha baru atau meneruskan usaha keluarga, sehingga lebih produktif dan sejahtera,” kata Friderica.
Friderica berpesan agar Pekerja Migran Indonesia ( PMI )berhati-hati terhadap penipuan belakangan banyak muncul di masyarakat, “Hati-hati banyak sekali skema-skema modus penipuan harus diwaspadai, supaya bapak, ibu, mas, mbak ini bekerja penuh keringat ya, dan air mata meninggalkan keluarga , jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ,” kata Frideca.
Kegiatan dihadiri tokoh perempuan dari Komisi XI DPR RI, yaitu Puteri Anetta K., Annisa M.A. Mahesa, Julie Sutrisno Laiskodat, Anna Mu’awanah, Anis Byarwati, dan Andi Yuliani Paris.Disampaikan juga, disampaikan PMI terkait pengenalan produk tabungan emas dari Pegadaian, layanan remitansi dan QRIS , perencanaan keuangan serta sharing session dari figur PMI inspiratif dan pengukuhan peserta PMI sebagai Duta Literasi Keuangan OJK dan BI simbolis pada 11 orang merupakan tenaga pengajar dari KP2MI dan BP3MI. ( NL )