Dialog

Tingkatkan Ekonomi Bali : OJK Bali Kembangkan Komoditas Kakao dan Pisang Cavendish di Kab. Jembrana

Bali, hariandialog.co.id-Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu mengatakan, Pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2024 yang mencapai 5,48 persen berada di atas nasional sebesar 5,03 persen (yoy), memberikan peluang mengembangkan sumber ekonomi baru antara lain sektor pertanian sejalan program Pembangunan Ekonomi Kerthi Bali atau pembangunan ekonomi mewujudkan Bali berdikari bidang ekonomi berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi.

Penyaluran kredit/pembiayaan di sektor pertanian, perburuan dan kehutanan posisi Januari 2025 mencapai Rp5,97 triliun atau 5,36 persen dari total kredit/pembiayaan Perbankan di Provinsi Bali. Upaya Meningkatkan modal usaha petani dapat dilakukan melalui pemberian Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP) Pertanian oleh Industri Jasa Keuangan dari hulu ke hilir.

Tahun 2025 ini, OJK Provinsi Bali mengembangkan (up scalling) potensi komoditas kakao dibentuk ekosistemnya dengan konsep value chain 2024 di Kabupaten Jembrana, serta pengembangan potensi daerah pertanian kakao yang baru di Kabupaten Tabanan. Selain itu dilakukan pengembangan potensi komoditas pisang cavendish mengingat adanya permintaan pisang yang tinggi terutama saat menjelang hari raya keagamaan Galungan dan Kuningan di Provinsi Bali.

Pengembangan ekosistem close loop komoditas kakao Jembrana tahun 2024 diinisiasi oleh OJK Provinsi Bali bersinergi dengan TPKAD Kabupaten Jembrana dukungan dari PT BPD Bali sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani kakao Kelompok Tani Merta Abadi dan Kredit Modal Kerja (KMK) kepada off taker Koperasi Buana Merta Abadi, serta penjaminan kredit oleh PT Jamkrida Bali Mandara, PT Jamkrindo dan PT Askrindo.

“ Dengan kebijakan dan penegakan hukum dilakukan serta bersinergi dengan Pemerintah, Bank Indonesia, LPS, dan industri keuangan dan asosiasi pelaku usaha, OJK optimis sektor jasa keuangan bisa terjaga stabil dan tumbuh secara berkelanjutan, “ harap Kristrianti

Pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2024 mencapai 5,48 persen berada di atas nasional sebesar 5,03 persen (yoy), memberikan peluang mengembangkan sumber ekonomi baru antara lain sektor pertanian sejalan program Pembangunan Ekonomi Kerthi Bali atau pembangunan ekonomi mewujudkan Bali berdikari dalam bidang ekonomi berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi.

Kristrianti menyebut, Penyaluran kredit/pembiayaan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan posisi Januari 2025 capai Rp 5,97 triliun atau 5,36 persen dari total kredit/pembiayaan Perbankan di Provinsi Bali, “ Upaya Meningkatkan modal usaha petani dapat dilakukan melalui pemberian Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP) Pertanian oleh Industri Jasa Keuangan dari hulu ke hilir, “ terang Kristrianti.

Tahun 2025 ini, OJK Provinsi Bali mengembangkan (up scalling) potensi komoditas kakao yang telah dibentuk ekosistemnya dengan konsep value chain pada 2024 di Kabupaten Jembrana, serta pengembangan potensi daerah pertanian kakao yang baru di Kabupaten Tabanan.

Selain itu, dilakukan pengembangan potensi komoditas pisang cavendish mengingat adanya permintaan pisang yang tinggi terutama saat menjelang hari raya keagamaan Galungan dan Kuningan di Provinsi Bali.

Pengembangan ekosistem close loop komoditas kakao Jembrana tahun 2024 diinisiasi OJK Provinsi Bali bersinergi dengan TPKAD Kabupaten Jembrana, dengan dukungan dari PT BPD Bali sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani kakao Kelompok Tani Merta Abadi dan Kredit Modal Kerja (KMK) kepada off taker Koperasi Buana Merta Abadi, serta penjaminan kredit oleh PT Jamkrida Bali Mandara, PT Jamkrindo dan PT Askrindo.

Dengan kebijakan dan langkah penegakan hukum serta senantiasa bersinergi dengan Pemerintah, Bank Indonesia, LPS, dan industri keuangan maupun asosiasi pelaku usaha, OJK optimis sektor jasa keuangan dapat terjaga stabil dan tumbuh secara berkelanjutan. ( NL )

By dialog

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *