Dialog

Sambut HBKN Galungan 2025, BI Sebut TPID Penting Bersinergi Penguatan Kendalikan Inflasi

Denpasar,hariandialog.co.id -Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga gabungan kabupaten/kota perhitungan inflasi di Provinsi Bali Bulan Maret 2025 mengalami inflasi sebesar 1,61% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,57% (mtm). Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali meningkat menjadi 1,89% (yoy) dari 1,21% (yoy) pada Februari 2025, dan masih terjaga dalam rentang target 2,5±1%.

Inflasi bulan Maret 2025 di Provinsi Bali cukup terkendali meski terdapat beberapa komoditas perlu mendapat perhatian karena mengalami peningkatan harga cukup tinggi seperti komoditas hortikultura. Untuk itu, ke depan diperlukan penguatan pengendalian inflasi melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) khususnya menyambut rangkaian Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Galungan April 2025.

Secara spasial, seluruh kota/kabupaten IHK mengalami inflasi bulanan dan tahunan. Singaraja mengalami inflasi bulanan tertinggi sebesar 1,71% (mtm) atau 1,09% (yoy), diikuti Kota Denpasar mengalami inflasi bulanan sebesar 1,69% (mtm) atau 2,53% (yoy). Selanjutnya, Kab. Tabanan inflasi bulanan sebesar 1,52% (mtm) atau 1,84% (yoy), dan Kab. Badung inflasi bulanan sebesar 1,45% (mtm) atau 1,32% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov..Bali,Erwin Soeriadimadja,menyebutkan, Inflasi di Provinsi Bali disumbang Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Berdasarkan komoditasnya, inflasi bulan Maret 2025 terutama bersumber dari normalisasi tarif listrik pasca kebijakan diskon. Lebih lanjut, terdapat kenaikan harga komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan bawang merah seiring terbatasnya pasokan di tengah peningkatan permintaan pada HBKN Nyepi dan Idulfitri.

Sementara itu,kata Erwin inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga daging babi, tarif angkutan udara, harga daging ayam ras, kangkung, dan tomat. Penurunan harga daging babi didorong peningkatan pemotongan daging memenuhi permintaan pada HBKN, sedangkan penurunan tarif angkutan udara sejalan dengan kebijakan Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat pada periode libur lebaran.

Ke depan, beberapa risiko perlu diwaspadai antara lain peningkatan permintaan barang dan jasa serta canang sari saat rangkaian HBKN Galungan,dan kenaikan harga daging dan telur ayam ras di tengah peningkatan harga jagung di tingkat global, sebagai bahan baku pakan ternak.

“ Sedangkan harga emas perhiasan dan minyak goreng berpotensi meningkat seiring dengan kenaikan harga emas global dan Crude Palm Oil (CPO). Selain itu, normalisasi tarif listrik untuk pelanggan pasca bayar pemakaian bulan Maret dan normalisasi harga angkutan udara juga menjadi potensi risiko inflasi yang perlu diwaspadai.

Untuk memitigasi risiko inflasi ke depan, Bank Indonesia Bali terus memperkuat sinergi dan inovasi bersama se Kabupaten/kota di Bali untuk mengimplementasikan strategi 4K pengendalian inflasi,yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

Dalam jangka menengah panjang, Bank Indonesia Bali mengajak seluruh TPID bersama-sama menjaga stabilitas harga dan mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui penguatan implementasi regulasi perlindungan lahan pangan berkelanjutan dan mitigasi alih fungsi lahan, penguatan pengairan, implementasi benih unggul, serta perluasan hilirisasi.

Untuk produktivitas pertanian perlu didorong melalui peningkatan efisiensi rantai pasok dengan penciptaan ekosistem ketahanan pangan melibatkan BUMDES, perumda pangan, dan koperasi, serta kerjasama hulu-hilir antara petani, penggilingan, perumda pangan, dan horeka (hotel, restoran, dan kafe) disertai dengan penguatan implementasi regulasi optimalisasi penggunaan produk lokal oleh horeka di daerah. Melalui sinergi tersebut, Bank Indonesia Bali meyakini inflasi Provinsi Bali tahun 2025 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%. ( NL )

By dialog

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *