
Majalengka, hariandialog.co.id—Dugaan Penutupan aliran Sungai Citangkurak di wilayah Kabupaten Majalengka menuai sorotan warga. Salah satu warga, Dewi Nur Alam, secara terbuka mempertanyakan kebijakan tersebut melalui unggahan di media sosial, dengan menandai Wakil Bupati Majalengka dan sejumlah pejabat daerah.
Dalam unggahannya, Dewi menulis nada protes yang disertai kekhawatiran terhadap dampak penutupan sungai yang selama ini menjadi tumpuan warga untuk irigasi dan kebutuhan sehari-hari.
“Pak Wabup, gaduh rayyi teh kedah saeueur dipapatahan, piraku sungai Citangkurak ditutup. Gimana ceritanya? Pihak BBWS kok diem-diem bae, belum tahu atau pura-pura enggak tahu?” tulis Dewi dalam unggahannya, Minggu (5/10/2025).
Ia juga menyoroti sikap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang dianggap tidak transparan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Dewi menuding BBWS bertindak diam-diam tanpa melibatkan masyarakat terdampak.
Dalam unggahan yang sama, Dewi menandai dua pejabat daerah, yakni Eman Suherman dan Dena Muhamad Ramdhan, agar segera turun tangan mengatasi persoalan ini.
“Pak Dedi yeuh Pak Dedi, asupkeun ka barak! Pak Eman Suherman – Dena Muhamad Ramdhan bilih janten banjir kapayunna,” lanjut Dewi dengan bahasa Sunda yang bernada tegas.
Sejumlah warga di sekitar aliran Sungai Citangkurak mengaku khawatir penutupan aliran air tersebut akan berdampak pada meluapnya air di musim hujan nanti. Selain potensi banjir, warga juga takut kehilangan pasokan air untuk sawah dan ternak.
“Kalau benar ditutup, kami bisa kesulitan air. Harusnya pemerintah jelaskan dulu, bukan langsung ditutup begitu saja,” kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung maupun Pemerintah Kabupaten Majalengka terkait penutupan Sungai Citangkurak tersebut.
Warga berharap, pemerintah daerah segera turun ke lapangan dan memberikan klarifikasi terbuka agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kami hanya ingin tahu alasannya. Kalau memang ada proyek, ya disosialisasikan dulu. Jangan diam-diam,” tambah Dewi saat dihubungi wartawan.
Sungai Citangkurak diketahui merupakan salah satu aliran penting di wilayah utara Majalengka yang berperan besar dalam sistem irigasi pertanian warga.
(Ayub)