Yogjakarta, hariandialog.co.id. Sebanyak 610 mahasiswa UGM
diumumkan telah menerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan (LPDP) periode Ganjil 2025.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Masyarakat,
dan Alumni UGM Arie Sujito mengatakan, beasiswa LPDP diberikan sebagai
bentuk tanggung jawab negara. “Jadi jangan sampai mahasiswa yang
menerima beasiswa itu berperilaku royal selama studi,” kata Arie,
Selasa 30 September 2025.
Arie menuturkan, dalam situasi krisis sosial, ekonomi, dan
politik di Tanah Air saat ini, gaya hidup royal atau hedon yang
mempertontonkan kemewahan bukan hal yang layak dilakukan. Sikap itu,
kata Arie, justru akan merugikan dan menghancurkan martabat harga diri
mahasiswa. “Maka hindari sikap mempertontonkan gaya hidup yang tidak
relevan, apalagi di tengah krisis ekonomi dan politik seperti saat
ini,” ungkap Arie.
Arie meminta, setelah mahasiswa yang menerima beasiswa itu berhasil
menyelesaikan studi, mereka dapat kembali ke daerah masing-masing
untuk membangun daerah dengan bekal ilmu pengetahuan yang sudah mereka
peroleh di bangku kuliah. “Berkontribusilah secara nyata untuk
masyarakat,” kata dia.
Kepala Divisi Pelayanan Beasiswa LPDP Gendro Hartono
mengatakan beasiswa LPDP bentuk amanah negara untuk menyiapkan sumber
daya manusia yang unggul. Menurutnya, hingga 2025, LPDP telah
mendukung lebih dari 555.776 awardee dan alumni. “UGM menjadi kampus
dengan penerima terbanyak beasiswa itu, yakni 6.955 orang,” kata dia.
Gendro mengatakan, dengan adanya beasiswa itu, ia mengingatkan
prestasi akademik tetap harus berjalan seimbang dengan kesehatan,
organisasi, dan integritas pribadi. “Mohon fokus pada studi, lulus
tepat waktu, bijak dalam bermedia, dan menjaga nama, baik sebagai
individu maupun sebagai penerima LPDP,” kata dia , tulis tempo.
(anara-01)
