Jakarta, hariandialog.co.id.- Jalan bebas hambatan lebih
tepatnya disebut TOL yang seharusnya nyaman bukan hanya lancar tapi
juga tenang. Tapi jalan tol Jorr antara Pintu Masuk Pondok Labu /
Cipete, Jakarta Selatan hingga Cibitung, Jawa Barat, tidak nyaman
karena bergelombang.
“Terus terang, saya dan mungkin pengguna jalan bebas
hambatan alias tol merasa kecewa dengan pemerintah dalam hal ini Jasa
Marga dan tepatnya pengelolanya. Pasalnya, tarif masuk tol terus naik
dan naik tapi pelayanan seperti perbaikan jalan sepertinya tidak ada
sama sekali. Buktinya, kalau di pelihara tidak demikian parahnya.
Berlobang disana sini,” kata Pontas Sihobing.
Pontas Sihombing yang tinggal di Pondok Labu, Jakarta
Selatan, bekerja di sebuah pabrik di daerah Cibitung, Jawa Barat,
setiap hari harus menggunakan jalan tol Jorr. “Jadi Senin hingga Sabtu
harus menggunakan jalan tol baik pergi menuju Cibitung maupun
pulangnya. Mau bawa kendaraan sendiri ataupun kendaraan dari kantor
tetap tidak nyaman. Pasalnya, supir harus selalu kita ingatkan untuk
berhati-hati karena banyak yang berlubang jalanan,” katanya.
Takutnya, lanjutnya, saat mengelakkan lubang bisa
menyenggol atau menabrak kendaraan lain dan sebaliknya kita ditabrak
dari belakang hanya karena mengelakkan jalan berlubang. “Jadi
benar-benar tidak nyaman. Padahal, pengelola atas seizin dari
Pemerintah dalam hal ini Jasa Marga terus menaikkan tarif tol. Sudah
tidak benar ini jalan tol JORR,” ungkap Sihombing.
Untuk itu, sudah saatnya Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) turun tangan menggungat pengelola mewakili masyarakat
para pengguna jalan tol. “Pengelola jangan hanya menaikkan tarif tol
saja bisanya sementara pemeliharaan jarang. Tolonglah diperhatikan
keselamatan warga pengguna jalan tol,” ungkap Sihombing. (tob).