Padalarang, hariandialog.co.id.- Kepala Kantor Wilayah (Kanwil)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jabar, Finari Manan, di
Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengatakan, pihaknya
memusnahkan 6.846.208 batang rokok ilegal, 37.220 mililiter rokok
elektrik, dan 360 botol minuman mengandung etil alkohol (MMEA)
Finari mengungkapkan, peredaran rokok tanpa cukai di Jabar
terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu didasarkan pada hasil
penindakan terhadap barang ilegal tersebut di berbagai wilayah di
Jabar. “Tahun 2023 kita berhasil melakukan penindakan rokok ilegal di
Jawa Barat sebanyak 59 juta batang rokok. Tahun 2024 meningkat menjadi
62 batang rokok, dan (2025) sampai hari ini kita sudah melakukan
penindakan 80 juta barang rokok. Jadi dalam tiga tahun terakhir ini
memang terus meningkat,” ungkap dia, Kamis, 30 Oktober 2025
Kanwil DJBC Jabar telah melakukan 1.875 penindakan dengan
hasil barang hasil penindakan (BHP) sebanyak 76,2 juta batang rokok
ilegal dalam kurun waktu bulan Januari hingga September 2025. “Barang
tersebut diperkirakan senilai Rp 114 miliar. Di kurun waktu yang sama
juga telah dilakukan 18 penyidikan atas pelanggaran pidana cukai, yang
12 di antaranya sudah dinyatakan lengkap dan telah dilimpahkan ke
kejaksaan,” ucap dia.
Finari menyebutkan harga murah menjadi faktor maraknya
peredaran rokok ilegal di Jawa Barat (Jabar). Apalagi, harga rokok
resmi terus merangkak naik dari tahun ke tahun.
“Rokok semakin mahal terjadi down grading. Gapnya tinggi sehingga
masyarakat lebih memilih rokok yang murah. Rokok ilegal cenderung jauh
lebih murah dari rokok resmi,” kata nya
Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengapresi
DJBC Jabar yang terus berkomitmen dalam penegakan hukum di bidang
cukai tersebut.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Jabar, Benny
Bachtiar, mengatakan peredaran barang kena cukai ilegal seperti rokok
tanpa pita cukai dan minuman mengandung etil alkohol ilegal telah
menjadi persoalan serius di Jabar hingga menimbulkan kerugian negara,
tulis tribune. (Lumsim-01)
