Magelang, hariandialog.co.id. – Sejumlah massa yang menamakan diri
Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa Magelang Raya (Ampera) melakukan aksi
damai di Alun-Alun Kota Magelang. Mereka mengaku memberikan dukungan
terhadap Forum Purnawirawan.
Massa aksi Ampera sempat membentangkan spanduk bertuliskan
‘Deklarasi Dukungan Pernyataan Sikap Purnawirawan Jendral TNI & Ulama
oleh Ampera’.
Selain itu, massa juga sempat membentangkan spanduk warna
putih dengan tulisan ‘Pecat Gibran, TTD Rakyat’. Selama berlangsung
aksi terlihat sejumlah petugas yang melakukan pengaturan arus lalu
lintas.
Adapun aksi ini dilakukan di sisi timur Alun-Alun Magelang.
Mereka mengaku tak hanya berasal dari Magelang, namun juga dari daerah
lain seperti Ungaran, Salatiga, Temanggung maupun daerah lainnya.
Dalam aksi tersebut mereka mengaku memberikan dukungan
terhadap Forum Purnawirawan. Diketahui, Forum Purnawirawan Prajurit
TNI membuat 8 tuntutan sebagai pernyataan sikap terhadap kondisi
terkini. Surat itu ditandatangani 103 jenderal, 73 laksamana, 65
marsekal, dan 91 kolonel. “Kita sungguh sangat senang dengan langkah
para perwira, tokoh, ulama di Jakarta, para jenderal yang telah
membuat pernyataan deklarasi 8 butir,” kata Wakil Ketua Ampera, Priyo
Waspodo kepada wartawan di Alun-Alun Magelang, Jumat, 2 Mei 2025.
“Teman-teman aktivis Magelang itu merasa pas benar. Suara
beliau-beliau adalah suara kami di Magelang. Jadi, aksi ini yang
pertama sebagai bentuk support moral, apresiasi kepada beliau supaya
terus gigih melanjutkan langkah perjuangan,” sambungnya.
Aksi yang dilakukan oleh Ampera, kata Priyo, sebagai upaya
untuk menyosialisasikan 8 tuntutan Forum Purnawirawan itu kepada
publik. “Harapan kami, ini (aksi) juga menginspirasi pejuang-pejuang,
patriot-patriot di daerah lain untuk menyusul,” katanya.
Saat ditanya perihal spanduk bertuliskan ‘Pecat Gibran’,
kata Priyo, spanduk tersebut di luar sepengetahuan panitia aksi.
“Sejak awal itu (spanduk) tidak masuk agenda. Berarti itu, saya tidak
tahu. Entah siapa yang membawa. Jadi di luar tanggung jawab panitia
(aksi),” kata dia.
Meski demikian, dia mengaku tahu bahwa spanduk itu
dibentangkan saat aksi. Pihaknya juga tidak melarangnya. “Ya, kita
menghormati yang hadir,” pungkasnya, tulis dtc. (dika-01)